Selaku generasi pertama partai itu, Yusuf dan
rekannya pernah berjasa besar membentuk semacam "enclave" kelompok
intelektual, yang lalu menjadi kader-kader partai di kampus. Mereka
kerap disebut kelompok harakah. Dia juga pelopor gerakan tarbiyah yang menjadi pioner terbentuknya PKS.
Yusuf
terlibat intens dengan partai itu. Dia turut mendirikan Yayasan Ma'had
Al Hikmah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang pernah menjadi
markas besar PKS.
Tapi, pengabdiannya "terhenti" ketika Ketua
Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, mengeluarkan Surat Keputusan
pemecatan dirinya pada 29 Desember 2009. Yusuf menilai itu tindakan
sepihak. Ia pun mengajukan gugatan hukum.
Kritiknya kerap
membuat merah muka para elit partai, meskipun dia mengenal baik mereka
semua. Hilmi Aminuddin, misalnya, pernah bersama Yusuf menuntut ilmu di
Saudi Arabia waktu mereka berdua masih belia. Luthfi Hasan Ishaaq adalah
murid, dan Anis Matta diakui Yusuf sebagai mahasiswanya.
Dia dengan lugas
membongkar borok di partai itu, terutama sejak berganti baju dari Partai
Keadilan menjadi PKS. Semua kritiknya pada elite PKS, termuat dalam
buku "Replik Pengadilan, Yusuf Supendi Menggugat Elite PKS" yang
diterbitkan Penerbit Komunitas Bambu, Jakarta, tahun lalu.
Tertangkapnya Luthfi kini seakan membenarkan apa yang dicemaskan oleh Yusuf tentang kondisi internal partai itu. Ditemui VIVAnews
di kediamannya, Jalan Lapan V, Pekayon, Jakarta Timur, Minggu 3
Februari 2013, pria berambut putih ini tampak bersahaja dengan sarung
dan kemeja batik. Suaranya tenang, dan terukur. Lalu apa kata Yusuf soal
nasib partai itu di tangan Anis Matta kelak. Simak petikan wawancara
itu:
Anis Matta
terpilih sebagai Presiden PKS yang baru. Banyak suara yang skeptis dia
bisa mengubah partai itu lebih baik. Pendapat Anda?
Kamis
(31/1) malam sebelum ada keputusan Anis terpilih, saya menyatakan, bila
petinggi PKS berpikir untuk kemaslahatan dakwah, dan masa depan partai,
seharusnya memilih Dr Hidayat Nur Wahid. Tapi bila berdasarkan
kepentingan, maka yang akan dipilih adalah Anis Matta. Ternyata,
penentuan Anis Matta ini bukan melalui Majelis Syuro, tapi melalui Dewan
Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) yang berisi 6 orang, termasuk Luthfi.
Karena Luthfi ditahan maka Lutfhi tak ikut. Hanya lima orang. Yang lima
orang ini, tiga orang yakni Hilmi, Luthfi, dan Anis Matta, tiga sejoli
yang tidak bisa terpisahkan.
Saya pribadi tahu skandal kejahatan
demi kejahatan, dan saya sudah tulis 8 kejahatan PKS. Macam-macam
kejahatan, di antaranya termasuk kejahatan dalam rangka nyari duit. Saya
sudah melaporkan ke KPK. Ketika itu saya laporkan bahwa Anis Matta
telah melakukan penggelapan uang Rp10 miliar pada tahun 2008 terkait
Pemilukada (DKI) Adang Daradjatun. Ini bisa dibilang bagian kejahatan.
Sebanyak Rp40 miliar diserahkan Adang, diambil 1 koper oleh Anis Matta
berisi Rp10 miliar.
Ketika panitia pemilukada butuh uang,
ditanyakan mana lagi uang pemilukada. Setelah didesak-desak ternyata
diambil sama Anis Matta. Akhirnya Dewan Syariah Wilayah DKI melakukan
investigasi, setelah dilakukan investigasi terjadilah pembelaan PKS atas
Anis Matta. Saya tidak sebut ini korupsi, tapi
penggelapan. Kenapa
dilaporkan ke KPK? Sebab dia pejabat negara, anggota DPR. Itu bagian
kejahatan, termasuk juga pada saat itu saya laporkan Hilmi Aminudin,
ketua Majelis Syuro, rajin terima setoran. Lihat bantahan elit PKS di sini.
Berarti praktik korupsi seperti itu sudah lama terjadi?
Itulah yang saya katakan.
Padahal di dalam partai ini terdapat ulama-ulama. Saya sudah kritik
keras, tapi ulama-ulama di dalam partai tidak berkutik menghadapi
skandal Hilmi, skandal Luthfi, Anis Matta, tidak bisa ngomong. Makanya
bahasanya saya bilang membiarkan kemungkaran berlarut.
Kenapa para ulama di elite partai itu tak bisa berkutik?
Hilmi kan keras, radikal,
karena dia orang NII. Kemudian teman-teman ini ada dua kemungkinan.
Pertama, cari aman, lalu cari selamat. Dan kedua, takut terancam masa
depannya. Jadi lebih baik mereka bungkam.
Karena itu, saya
katakan, penetapan Anis Matta ini penetapan tergesa-gesa. Tergesa-gesa
itu merupakan perbuatan setan. Itu didominasi kepentingan politik
praktis. Coba kalau bersabar, mungkin dilakukan munas, musyawarah
darurat dan seterusnya. Paling tidak dikumpulkanlah seluruh anggota
Majelis Syuro, dibahas tentang Luthfi bukan dengan DPTP yang tinggal 5
orang itu.
Saya sudah bikin pernyataan, lebih tepat kalau yang
dipilih Dr Hidayat Nur Wahid. Tapi kalau dikatakan paling tepat juga
tidak. Bahasa saya relatif, agak relatif layak Dr Hidayat Nur Wahid
menjadi Presiden. Kenapa relatif layak, karena Dr Hidayat juga sudah
banyak berubah.
Tapi bukannya aturan AD/ART tak membolehkan kader yang sudah pernah jadi presiden, dipilih jadi presiden lagi?
Nggak ada aturannya, masih bisa. AD/ART yang mana? Mereka sekarang pilih orang berdasarkan rekayasa, bukan hati nurani.
Dengan kondisi kerusakan sekarang, apakah Anis mampu mendongkrak citra partai?
Saya
katakan kondisi PKS ini tidak ubahnya seperti ikan dalam kolam sabun.
Bisa dibayangkan ikan dalam kolam sabun, mabuk. Karena itu pertanyaan
saya, apakah Anis Matta mampu menyelamatkan ikan yang dalam kolam sabun
itu. Saya kira tidak akan mampu.
Anda pernah mengatakan tak kaget kalau Luthfi Hasan ditangkap KPK. Mengapa?
Kenapa kaget, saya sama
sekali tidak kaget karena sudah dua jilid kasus impor daging sapi
ditulis majalah Tempo. Jilid 1 ditulis Maret 2012, Jilid 2 Juni 2012.
Tapi Jilid 1 dan 2 tidak ada Luthfi.
Yang jilid ketiga baru ada
Luthfi. Pada jilid ketiga ada pengusaha dari Palembang, Seng Men, yang
bermitra dengan Ridwan, anak Hilmi. Mereka masuk dalam bisnis impor
daging, dan saya yakin dia masih aktif. Soalnya, bulan April 2012, ada
rekanan Ridwan datang ke sini. Sebetulnya bukan rekanan, tapi orang ini
punya teman, temannya itu temannya anak saya. Kakaknya sibuk bisnis
dengan Ridwan. Saya pesan, 'bilangin ke ibu ente khawatir apes. Nanti
kalo apes kakak ente susah'. Jadi saya punya info kuat dia ikut impor
daging.
Hilmi itu orang pertama di partai, maka saya sah-sah saja
menduga dia aktor intelektual, sutradaranya. Karena itu KPK jangan
segan-segan menangkap Hilmi dan Anis Matta, jebloskan ke Guntur.
Anis Matta menyatakan kasus Luthfi karena ada konspirasi?
PKS
itu seperti ikan dalam kolam sabun. Pusing, mabuk. Kalau dikatakan ada
konspirasi ya sah-sah saja. Tapi ini perlu ada alat bukti, kejelasan.
Justru dengan pernyataan ini, pidato PKS sangat cocok untuk kadernya
sendiri. Kalau ditujukan ke publik, maka tak etis ini membuka front.
Justru menambah rasa tidak percaya. Itu tuduhan luar biasa sangat tidak
relevan. Publik
sulit diyakinkan untuk percaya. Ketidakpercayaan
publik pada PKS itu seperti pohon sudah jadi papan, dan papan tak
mungkin ditanam lagi. Jadi sangat parah.
Kalau partai lain lebih
dominan korupsi, ini (PKS) suap. Dalam Islam korupsi sama dengan
mencuri, hukumannya potong tangan. Tapi suap, Rasul mengatakan dilaknat
dari ubun-ubun sampai kaki.
PKS menyatakan pertobatan nasional ...
Nah itu maksudnya apa?
Saya kira tidak perlu tobat nasuha. Yang penting bertiga itu Hilmi,
Luthfi, Anis bertobat mengakui kesalahan. Kalau Hilmi mengundurkan diri
dari ketua Majelis Syuro nanti yang lain tobat sendiri. Kalau tobat
nasional, kesannya yang lain ikut salah.
Jujur, banyak yang
tidak suka kepada Anis Matta. Kalau di kalangan kader sendiri dia tidak
bisa meyakinkan, tugas Anis akan tambah berat untuk memulihkan
kepercayaan publik.
Dari cerita Anda, elit partai sekarang ikut menjadi "pemain"?
Yang
parah selain main duit, main wanita juga. Terlepas itu siapa Ahmad
Fathanah yang menurut mereka bukan kader, bukan pegawai DPP, bukan staf
ahli, aspri, tapi publik tak percaya itu. Yang penting di kasus suap
menyuap daging sapi, di situ juga ada wanita 19 tahun. Ini jelas masalah
moral. Kalau
partai lain korupsi 10 orang goyahkan partai. Ini presiden partai yang jadi standar moral, ada wanita lagi.
Sejumlah kader partai mengatakan kasus penangkapan itu janggal ...
Saya
kritik Dr Hidayat Nur Wahid. Saya bikin pernyataan saya sangat
menyayangkan Dr Hidayat ceroboh bikin pernyataan, "ini tahun sandera".
Kenapa tahun disalahin, kalau salah, ya salah saja. Perlu dicatat ini
kejadian pertama luar biasa, Presiden partai jadi tersangka dan diburu,
bukan ditangkap saja. Yang lain kan urutannya saksi, tersangka, ditahan.
Ini diburu, kemudian ada plus partai dakwahnya, ada perempuannya.
Lebih parah dari yang lain, istilah saya PKS bisa gulung tikar.
Bisa diceritakan bagaimana PKS dibangun dulu?
Partai Keadilan (PK),
kemudian jadi PKS secara bertahap. Awal mula PKS bergeser, mungkin kalau
dihitung tahun politik, periode 2004-2009. Tapi 2009 ke sini mulai
berubah. Beda ya antara bergeser dan berubah. Berubah itu di antaranya
dalam hal tujuan. Dulu PK itu tujuannya berdakwah beri hidayah kepada
orang-orang. Tapi sekarang tujuannya kursi, dan uang. Saya kira berubah
kursi... uang, kursi... uang.
Jadi soal uang yang buat PKS berubah?
Salah seorang dai
kondang, pada November 2012 bertanya dua pertanyaan kepada saya.
Pertanyaannya kenapa PKS rusak? Kedua, siapa yang merusak? Saya bilang
PKS rusak karena tiga hal; uang, kekuasaan, dan gengsi. Tiga hal itu,
siapa yang merusak? Yang merusak juga tiga, Hilmi Aminudin sebagai
sutradara dan aktornya, Luthfi Hasan dan Anis Matta sebagai operatornya.
Melihat kondisi partai seperti itu, apa Anda pernah mengingatkan para tokoh lain di dalam partai?
Ketika acara di tvOne,
Almuzzammil Yusuf (kader PKS) mengatakan kader PKS melakukan dua
pilihan. Ada yang pilih memperbaiki di dalam, ada yang di luar. Saat itu
saya langsung saya klarifikasi, enam tahun saya sudah melakukan
perbaikan dan kritisi di dalam. Tulisan saya (kritik) 20 jilid, ada
1.500 halaman. Saya dengan SK (pemecatan) yang tidak sah disuruh pilih
di luar. Saya pesan ke Almuzzammil, "Bilangin ke elit PKS, Yusuf Supendi jangan diharap diam atau bungkam dengan adanya kemungkaran".
Kritik itu pernah disampaikan langsung ke elite partai?
Dalam surat yang jumlahnya 1.500 halaman itu, saya kirim ke semua anggota Majelis Syuro.
Apa sebab elite partai berubah dari dakwah ke soal kesejahteraan?
Memang sangat berubah,
dulu kan kader-kader ke mana pergi bawa Alquran baca. Dulu zaman saya
jangankan naik pesawat, ke Surabaya saya dua bulan sekali naik bus
kereta. Sekarang elit PKS tidak mau naik pesawat Lion, dia mau pergi
kalau pakai Garuda. Itu sangat berubah. Dulu rapat di rumah saya, rumah
saya ini saksi bisu, karena rumah saya besar tahun 1995 sudah tiga
tingkat. Dulu Hilmi tiap minggu ke rumah saya. Jadi kalau dulu rapat di
rumah, makan sederhana.
Anda senang kasus Luthfi terbongkar?
Saya
tidak pernah menyatakan senang. Biasa-biasa saja. Saya tidak pernah
katakan suka. Saya sedih bagaimana pun Luthfi murid saya, Anis
mahasiswa saya. Tapi kejadian ini yang mendorong bahwa saya lebih yakin
dengan Alquran dan hadis, bahwa orang dzalim akan dihancurkan Allah.
Rasul mengatakan kaum mukmin seperti sebatang pohon kurma apabila
ditanam dan dipupuk, 7 tahun kemudian baru berfungsi pupuknya. Kalau
orang, nyatakan kebenaran langsung instant atau diterima baru 7 tahun
kemudian. Saya sudah ingatkan 7 tahun lalu, bahwa kedzaliman akan
terbongkar, tidak mesti instant, bisa 7 tahun kemudian. Ini bukan urusan
suka dan tidak suka, yang penting saya suarakan kebenaran, mau dibilang
pengkhianat masa bodoh, mau dibilang senang masa bodoh.
Menurut Anda, apa yang harus dilakaukan PKS untuk memulihkan citra?
Kita kembali pada
sejarah, Bani Israil dilaknat dan dimurkai Allah. Penyebab utamanya, di
antara satu dengan lain membiarkan kemungkaran. Jadi pertama, perbaiki
muaranya dulu. Saya kira Luthfi tinggal tunggu waktu tersangka, terdakwa
terpidana. Tinggal dua orang lagi, dua orang ini melakukan pelanggaran
baiat, kedustaan. Mereka itulah yang menyebabkan banyak ulama di partai
pada bungkam tak mau ngomong, cari selamat. Kalau mau Hilmi dan Anis
Matta harus tanggungjawab, karena sudah melakukan kemungkaran.
Siapa tokoh PKS yang menurut Anda bisa dijadikan panutan sekarang?
Dulu
yang diharapkan Dr Hidayat, sekarang dia bagian dari mereka, ya nggak
bisa. Dulu yang bisa jadi panutan Ustaz Abdul Hasyim, dia sudah nggak
mau.
Jadi, sekarang makin berat untuk membangun kembali citra partai?
Sangat berat dari segi
apapun. Ini merupakan ancaman di 2013. PKS bisa gulung tikar kalau tak
sampai 2/3 persen bubar. Kader sudah begitu sudah parah, publik tidak
percaya, siapa yang mau pilih PKS. Fakta sejarah pemilukada di Banten
suara PKS 1/3, di Jakarta 1/3 juga.
Pemilukada Jabar akan jadi test case setelah kasus ini?
Saya
dengar di TV, Deddy Mizwar mau mundur. Kalau dia mundur hancur PKS.
Secara pribadi saya kenal, kewajiban saya beri nasihat agar tidak
berpikir jadi cawagub. Sebaiknya mundur.
Pemilu 2014 nanti kira-kira berapa suara yang hilang?
80 persen. PKS hancur lebur. Punah.