BUDI SANTOSOMonday, 30.12.2024, 9:46:47 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 4
Guests: 4
Users: 0




psychologyPsikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses
mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat
tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan
yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).


Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht).
Oleh karena jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa
dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang
lebih cenderung mempelajari "jiwa yang memateri” atau gejala "jiwa yang
meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas,
perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu,
psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu
filsafat.



Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali.
Yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara,
berjalan, berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan
tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar,
mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi
dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain.


Kegiatan berpikir dan berjalan adalah sebuah kegiatan yang aktif.
Setiap penampilan dari kehidupan bisa disebut sebagai aktivitas.
Seseorang yang diam dan mendengarkan musik atau tengah melihat televisi
tidak bisa dikatakan pasif. Maka situasi dimana sama sekali sudah tidak
ada unsur keaktifan, disebut dengan mati.


Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan
psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan
lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4
kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3)
kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.


Namun hendaknya jangan dilupakan, bahwa setiap aktivitas
psikis/jiwani itu pada waktu yang sama juga merupakan aktifitas
fisik/jasmani. Pada semua kegiatan jasmaniah kita, otak dan perasaan
selalu ikut berperan ; juga alat indera dan otot-otot ikut mengambil
bagian didalamnya.


Penyelidikan terhadap organ-organ manusia digolongkan dalam ilmu
fisiologi. Yaitu meneliti peranan setiap organ dalam fungsi-fungsi
kehidupan seperti meneliti segala sesuatu tentang mata, ketika subyek
bisa melihat dan juga meneliti pengaruh kerja otak untuk mengkoordinir
semua perbuatan individu guna menyesuaikan dengan lingkungnnya. Jika
fungsi segenap organ dan tingkah laku banyak dijelaskan oleh fisiologi,
maka masih perlukah bidang keilmuan psikologi?


Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah
yang menjasmani sifatnya. Sedang manusia merupakan suatu totalitas
jasmaniah rokhani. Semua bentuk dorongan dan impuls dalam diri manusia
yang menyebabkan timbulnya macam-macam aktifitas fisik dan psikis,
dijelaskan oleh psikologi. Misalnya, jika seseorang menaruh rasa
semangat yang tinggi , ketika ia mengahadapi suatu masalah tertentu maka
ia akan menaggapi masalah itu dengan semangat untuk menyelesaikannya.


Daftar Pustaka:


Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju

Psikologi Industri Organisasi (PIO)

By : Muhammad Baitul Alim




psikologi_industri_organisasiDefinisi tentang Psikologi Industri Organisasi
diperlukan untuk memberikan batasan-batasan bagi suatu ilmu, sehingga
kajian sebagai ilmu menjadi jelas. Sebagai suatu specialty area dalam
kerangka ilmu psikologi, maka Psikologi Industri Organisasi memiliki definisi yang terbatas tentang kajian ilmunya.


Salah satu definisi mengatakan, "industrial and organization
psychology is the scientific study of the relationship between man and
the world at work; the study of adjustment people make to the places they go, the people they meet and the things they do in the process of making a living
” (Guion dikutip dalam Muchinsky, 1983)


Blum dan taylor (1968) mendefinisikan Psikologi Industri Organisasi sebagai, "
simply the application or extension of psychological facts and
principles to the problem concerning human being operating within the
context of business and industry
”.


Menurut Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP, APA Division 4), secara singkat mengartikan Psikologi Industri Organisasi sebagai berikut: "Industrial/Organizational
(I/O) psychology is both the study of behavior in organizational and
work setting and application of the methods, facts, and principle og
psychology to individual and groups in organizational and work settings.


Psikologi Industri Organisasi merupakan suatu
subdisplin dari ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia dalam
suatu konteks organisasi, apakah organisasi industri ataukah organisasi
nirlaba, serta pengaruh timbal balik antara individu dan organisasi
tempatnya berkarya.


Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi
saling tumpang tindih dengan disiplin ilmu lain. Society of Industrial
and Organizational Psychology (SIOP) memberikan beberapa para meter yang
membedakan Psikologi Industri Organisasi dengan specialty lain dalam
disiplin psikologi.


Populasi

Fokus utama Psikologi Industri Organisasi adalah perilaku manusia pada work setting (setting kerja). Karena populasi Psikologi Industri Organisasi berada pada business, industry, labor, public (including non-profit), academic, community, and health organization.


Problem

Psikologi Industri Organisasi memiliki problem
aplikatif yang menyangkut masalah-masalah manusia dalam pekerjaannya,
yang meliputi recruitment, selection, training, development, motivation,
organization development, consumer behavior, structure of work, human
factors dan lain-lain.


Prosedur dan Teknik

Berbagai macam prosedur, alat-alat dan teknik-teknik telah dikembangkan untuk membantu Psikologi Industri Organisasi
dalam menangani masalah secara efektif. Terdapat tiga buah elemen
penting yang akan diukur, yaitu pekerja, pekerjaanya, dan konteks
pekerjaan.


Dalam kaitanya dengan pekerja maka dikembangkan berbagai tes untuk
mengukur perbedaan individual seperti tes intelegensi, tes kepribadian,
alat ukur nilai dan berbagai alat ukur lainnya. Jika untuk mengukur
aspek pekerjaanya menggunakan prosedur analisis jabatan (job analysis).


Untuk mengukur konteks pekerjaan telah dikembangkan berbagai prosedur
dan alat tes untuk mengenali budaya organisasi, iklim organisasi,
design organisasi, sistem imbalan dalam organisasi dan lain-lain.


Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri, sama
dengan yang tertera dalam mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk
kesejateraan umat manusia (the well being of human being). Jadi dalam
kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi harus
menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan
kesejahteraaan individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi
semata-mata.


Daftar Pustaka


Yuwono, Ino, Suhariandi, Fendi, Fajrianti, Setiawan Muhammad, Budi, Gressy Septarini, Berlian. 2005. Psikologi Industri & Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga



Copyright MyCorp © 2024