Main
 
BUDI SANTOSOFriday, 29.03.2024, 6:15:17 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2011 » October » 14 » Waspada! Pensiunan Taspen Rawan Ditipu Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
5:10:49 PM
Waspada! Pensiunan Taspen Rawan Ditipu Stefanus Yugo Hindarto - Okezone






Logo Taspen. Dok Taspen
Logo Taspen. Dok Taspen



JAKARTA - Penipuan di Jakarta selalu tidak ada
habisnya. Modus dan sasaran penipuan pun beragam. Kali ini, komplotan
penipu menyasar pada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Seorang
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil di Depok nyaris menjadi korban penipuan
tersebut. Menurut penuturan FX Bambang Moeryanto, pensiunan PNS
tersebut, Rabu 12 Oktober 2011 dia mendapat telepon dari seorang yang
mengaku pegawai Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Saya dihubungi
oleh Herman, katanya staf di BKN, dia tahu nama saya, dan tahu saya
pensiunan. Dia menghubungi saya ke nomor telepon rumah, bukan ke nomor
ponsel," ujar Bambang saat berbincang dengan okezone, Jumat (14/10/2011).





Apakah kasus penipuan ini melibatkan orang BKN dan Taspen?








Herman, kata Bambang, menginformasikan jika namanya mendapatkan dividen dari PT Taspen senilai Rp50 juta.

"Orang
itu sangat meyakinkan dan bilang saya mendapat dividen Rp50 juta
dipotong lima persen untuk Taspen. Untuk lebih meyakinkan saya disuruh
menghubungi pejabat BKN namanya Eddy Topo Ashari di nomor (021)
36280162," kata Bambang.

Penipu tersebut mencatut nama Kepala BKN
Eddy Topo Ashari. "Saya langsung menghubungi orang yang mengaku Eddy
Topo itu, dan dia membenarkan bahwa saya dapat dividen dari taspen, dia
bilang cek saya siap cair, nomor ceknya  4999121 di bank Mandiri,"
katanya.

Tak hanya itu, orang yang mengaku bernama Eddy Topo itu
juga menanyakan nomor rekening bank saya, dan saldo terakhir di bank.
"Tapi Eddy Topo bilang, untuk proses selanjutnya silakan hubungi
staf-nya yang bernama Drs Sugiyantoro, selaku Ketua Tim Verifikasi,"
papar Bambang.

Akhirnya Bambang pun menghubungi  Sugiyantoro
seperti yang diperintahkan Eddy Topo. "Sugiyantoro ini mengatakan, agar
saya pergi ke ATM Mandiri terdekat. Karena menurutnya, untuk mencairkan
cek tersebut perlu bukti struk dari mesin ATM. Saya tak tahu, apa
maksudnya, yang jelas saya disuruh ke ATM, kalau sudah di ATM nanti
disuruh menghubungi Sugiyantoro lagi," katanya.

Menurut
Sugiyantoro, lanjut Bambang, cek senilai Rp50 juta itu baru bisa
dicairkan ke Bank Mandiri setelah Bambang mentransfer uang ke rekening
yang diperintahkan oleh Sugiyantoro. "Bukti itu katanya yang dipakai
untuk mencairkan cek," tandasnya.

Merasa curiga akhirnya, Bambang
pun mendatangi Bank Mandiri di wilayah Depok. Ternyata, kata Customer
Service Bank Mandiri, semua itu hanyalah penipuan. "Kata pegawai Bank
Mandiri itu sudah ada dua orang pensiunan yang menjadi korban penipuan
seperti itu," katanya.

Bambang pun merasa lega karena luput dari
penipuan tersebut. Dia berharap agar para pensiunan berhati-hati
menghadapi penipuan tersebut.

"Tapi saya heran dari mana dia
tahu data saya, alamat saya, nomor telepon saya. Bahkan yang saya heran
dia bisa langsung mengetahui bahwa saya seorang pensiunan, apakah data
di BKN telah bocor atau data di Taspen yang memang bocor dan
diperjualbelikan," tanya Bambang.

Category: EKONOMI DAN BISNIS | Views: 982 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024