
Vladimir Putin (Foto: Telegraph)
MOSKOW - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin
berhasil memenangkan pemilihan Presiden Rusia setelah pengumuman hasil
pemungutan suara pada Minggu, (4/3/2012). Putin pun menangis menyambut
kemenangannya itu.
"Saya berjanji Kita akan menang. Kini Kita
sudah menang. Kejayaan bagi Rusia," ujar Vladimir Putin yang terlihat
didampingi Presiden Rusia Dmitry Medvedev di hadapan puluhan ribu
pendukungnya seperti dikutip Reuters, Senin (5/3/2012).
Namun
kemenangan Putin ditanggapi sinis oleh sejumlah lawan Putin yakni
Gennady Zyuganov dari Partai Komunis Rusia, Vladimir Zhirinovsky dari
ultra-nasionalis, pengusaha Mikhail Prokhorov, yang maju sebagai calon
independen, serta mantan ketua parlemen Sergey Mironov. Dari kelompok
berhaluan tengah-kiri, Partai Keadilan Rusia, menuding pemilu penuh
kecurangan oleh kubu Putin.
"Partai Kami tidak akan mengakui
hasil pemilu ini. Pemilu ini tidak sah, tidak jujur, dan tidak
transparan," ujar Gennady Zyuganov dari Partai Komunis Rusia.
Menanggapi
berbagai upaya mendeskreditkan kemenangan dirinya, Putin mengatakan
upaya itu tidak berhasil karena rakyat Rusia telah bersatu.
"Saya
mengecam upaya untuk menghancurkan Rusia dan merebut kekuasaan. Rakyat
Rusia hari ini telah menunjukkan bahwa skenario itu tidak berhasil,"
ujar Putin.
Tudingan terkait kecurangan pemilu juga dibantah
seorang mantan mata-mata Rusia. Dia menegaskan kemenangan Putin bersih
dengan perolehan suara hampir mencapai 65 persen.
Berbagai
kalangan yang tidak puas dengan hasil pemilu mengungkapkan mereka akan
melakukan aksi protes menentang hasil pemilu pada hari ini. Aksi ini
diklaim yang terbesar sejak Putin naik ke tampuk kekuasaan 12 tahun
lalu.(rhs)