JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas
Indonesia Iberamsjah menilai banyaknya DPW Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) yang mengusung mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai
calon presiden (capres) di 2014 mendatang merupakan upaya partai
berlambang Ka'bah tersebut ingin merebut kekuasan melalui sosok JK.
"PPP ingin kembali duduk di kekuasaan," ujar Iberamsjah saat berbincang dengan okezone, Rabu (22/2/2012).
Selain
itu, lanjutnya, hal itu juga merupakan bentuk ketidakpedean PPP dalam
mengusung Ketua Umumnya Suryadharma Ali (SDA) sebagai capres. "PPP tidak
pede, sadar diri partai kecil tidak mungkin calonkan dari partai
sendiri. Ketokohan SDA kalah saing dengan JK. Jauh populer JK ketimbang
SDA," paparnya.
Lagipula, kata Iberamsjah, PPP saat ini
merupakah partai menengah. Hal ini menjadi batu sandungan bagi PPP untuk
mengusung capres, kecuali melalui koalisi dengan partai Islam lainnya
jika ingin mengusung SDA menjadi capres.
"Kecuali PPP mencari
koalisi dengan partai Islam lain, mungkin dengan PAN, tapi PAN Hatta
Radjasa juga pengen capres. Apakah SDA mau mengalah. Kalau dia sadar
diri dia mengalah dan PPP partai kecil," tuturnya.
Iberamsjah
menilai sosok JK dalam beberapa hasil survei masih cukup tinggi.
terlebih saat ini JK masih aktif sebagai Ketua Palang Merah Indonesia
(PMI). "Saya rasa JK masih diminati, tidak turun pamornya karena dia
masih aktif di PMI, ceramah dikampus-kampus bahkan mengalahkan
popularitas Aburizal Bakrie (Ical). Populer JK daripada Ical," tutupnya.
Seperti diketahui, kesepatan dari 18 DPW PPP untuk mengusung JK
ini tercetus dalam pertemuan internal PPP di Hotel Garden Palace
Surabaya, Senin, 20 Februari lalu. "Kami mengsung JK karena punya
kepemimpinan yang kuat, mampu bertindak cepat dan tegas," ucap Rachmat
Yasin, Ketua DPW PPP Jabar.
Ke-18 DPW itu adalah Jawa Barat, Nusa
Tenggara Barat, Sumatera Barat, Kupang, Kepri, Banten, Sulawesi Utara,
Kalimantan Barat, Riau, Maluku, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Jayapura,
Sulawesi Barat, Gorontalo, Aceh, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Menanggpi
hal itu Jk menilai dukungan tersebut sebagai amanah. "Kalau itu memang
suatu amanah. Ya kenapa tidak dijalankan. Kami akan bekerja sama untuk
itu," ucap JK usai menjadi pembicara pada forum Halaqah Alim Ulama PPP
di Kediri, Jawa Timur, Rabu (22/2/2012). (sus)
(ahm)