REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tersangka yang diduga
menjadi otak intelektual dalam Bom Bali I, Umar Patek, ternyata telah
diekstradisi dari Pakistan. Kabarnya Umar Patek telah tiba di Jakarta
melalui Bandara Halim Perdanakusuma pada Kamis (11/8) pada pukul 07.00
WIB tadi.
"Betul (Umar Patek telah tiba di Jakarta)," kata Kepala
Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, melalui
pesan singkat kepada Republika, Kamis (11/8).
Saat
ditanya mengenai kedatangan Umar Patek di Jakarta, Ansyaad tidak
menjelaskannya secara detail. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton
Bachrul Alam, pun tidak menjawab saat Republika mengirimkan pesan
singkat untuk menanyakan detail kedatangan Umar Patek di Jakarta.
Kabarnya
Umar Patek tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 07.00 WIB. Dia
langsung dibawa dan diamankan di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa
Dua, Depok, Jawa Barat. Setelah tiba di Jakarta, Umar Patek akan
diproses secara hukum mengenai keterlibatannya dalam beberapa aksi
terorisme di Indonesia.
Umar Patek merupakan tokoh Jamaah
Islamiyah asal Pemalang, Jawa Tengah, yang ditangkap di Abottabad,
Pakistan pada Januari 2011 lalu. Dari beberapa aksi terorisme, Umar
Patek diduga menjadi otak intelektual dalam Bom Bali I yang meledak pada
12 Oktober 2002 dan menewaskan 202 orang itu.