Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 4 Guests: 4 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2012 » January » 25 » Tragedi Xenia Bukti Narkotika Masih Mudah Didapat Ahmad Dani - Okezone
11:13:19 AM Tragedi Xenia Bukti Narkotika Masih Mudah Didapat Ahmad Dani - Okezone |
Afriani, pengemudi "Xenia maut" (Foto: Dok RCTI) JAKARTA - Tragedi "Xenia maut" yang terjadi di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat dua hari lalu, menjadi bukti bahwa peredaran narkotika di ibu kota masih marak.
Afriani, sang pengemudi Xenia tersebut mengaku baru saja melakukan pesta narkoba di sebuah klub malam. Sebegitu bebaskah orang memperoleh dan menggunakan narkotilka di negeri ini?
Afriani dan ketiga rekannya Arisendi (34), Deny M (30) dan Adistina (26) gembira lepas saat melakukan pesta narkoba pada Minggu 22 Januari dinihari. Tanpa ada rasa khawatir jika perbuatannya melanggar hukum, Afriani Cs mengaku membeli dua butir pil inex seharga Rp200 ribu. Dua pil tersebut kemudian dibagi rata bersama ketiga temannya, sehingga masing-masing menelan setengah pil tersebut. Pesta clubber ini berakhir sekira pukul 05.00 WIB Minggu pagi.
Herannya, bagaimana bisa seorang Afriani Cs bisa begitu bebas mengonsumsi narkotika di dalam klub malam. Apakah di klub tersebut konsumsi narkotika diperbolehkan? Kalau ya, kenapa tidak ada polisi atau aparat yang menindak.
Hal tersebut juga menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Surahman Hidayat. Menurut Surahman, peristiwa berdarah ini menunjukkan bahwa persoalan narkoba dan miras adalah persoalan serius. Pemerintah tidak boleh bermain-main dengan ini. Narkoba dan miras tidak hanya berdampak fisik-mental para penggunanya, juga jelas-jelas mengancam nyawa orang lain dan merugikan masyarakat secara luas.
”Peristiwa ini menjadi bukti,” ungkap Surahman dalam keterangannya kepada okezone, Rabu (25/1/2012).
Surahman meminta pemerintah bertindak tegas, "Pemerintah harus bertindak tegas dan memprosesnya secara hukum, agar dapat memberikan rasa keadilan masyarakat,” pintanya.
Menurut politisi yang juga ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, aturan tentang narkoba dan miras harus lebih diperketat. Kalau bisa ditingkat menjadi undang-undang.
Surahman juga meminta kepada pemerintah agar berhati-hati dalam merevisi atau mencabut aturan tentang narkoba dan miras ini. "Peristiwa seperti ini harus mengingatkan kita agar berhati-hati terhadap bahaya narkoba dan miras," kata Surahman.
Desakan Surahman ada benarnya. Bayangkan, meski BNN dan Polri berulangkali membongkar sindikat narkotika tapi seiring dengan hal tersebut peredaran narkotika di masyarakat juga tak kunjung selesai. Tindakan tegas dan tak kenal kompromi dari aparat memang diperlukan. Kalau tidak, mau menunggu berapa nyawa lagi melayang sia-sia? (ded)
|
Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL |
Views: 1011 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|