Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 22.12.2024, 9:04:45 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2013 » January » 29 » Ternyata Narkoba Jenis Baru, Raffi Ahmad Cs Lolos?
5:15:27 PM
Ternyata Narkoba Jenis Baru, Raffi Ahmad Cs Lolos?

Raffi Ahmad

VIVAnews
Drama penggerebekan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kediaman artis
Raffi Ahmad belum usai. Senin, 28 Januari 2013, BNN mengumumkan
menemukan narkoba jenis baru di kediaman presenter Dahsyat itu. Narkoba jenis ini disinyalir baru masuk ke Indonesia.

"Ada
zat baru. Zat ini sebetulnya sudah beredar lama, tapi di Singapura.
Efeknya mirip ekstasi. Di Indonesia, baru masuk. Ini sedang kami
koordinasikan dengan pihak terkait,” ujar Kepala UPT Laboratorium BNN,
Koeswardhani, dalam konferensi pers di kantor BNN, Jakarta.

Zat baru itu juga terdeteksi di tes urine yang dilakukan BNN terhadap belasan orang yang diciduk dari rumah Raffi.


Perkembangan narkoba
memang kian marak. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. "Banyak
zat baru yang muncul dan tidak masuk dalam perundangan di Indonesia
maupun negara lain. Itu yang kami dalami. Kami perlu waktu untuk
melakukan tes konfirmasi,” kata Koeswardhani.

Saat ini BNN tengah
meneliti apakah zat baru yang disita dari rumah Raffi itu masuk
kategori ekstasi atau tidak. BNN curiga zat baru ini sengaja diciptakan
bandar narkoba untuk menghindari jerat UU Anti Narkotika Indonesia.

"Pengedar
makin lihai. Kami temukan zat tertentu yang kami kira narkotika
golongan I sehingga bisa kami jerat dengan UU Narkotika, tapi ternyata
bukan,” kata Koeswardhani. Menurutnya, zat baru itu semacam stimulan
atau zat doping.

Untuk diketahui, ada tiga jenis golongan narkoba
yang selama ini dikenal. Golongan I hanya digunakan untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan tidak boleh dipakai untuk terapi, karena sangat
berpotensi mengakibatkan ketergantungan. Termasuk dalam golongan ini
adalah heroin, kokain, ganja, sabu, ekstasi, opium.

Adapun
narkotika golongan II dapat dimanfaatkan untuk pengobatan, terapi, dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Narkoba golongan ini juga punya potensi
tinggi menimbulkan ketergantungan, misalnya morfin dan peditin.


Yang terakhir adalah
narkotika golongan III yang banyak digunakan untuk pengobatan dan
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan, misalnya codein dan
bufrenofin.

Direktur Penindakan BNN Irjen Pol. Benny Mamoto
mengatakan temuan zat jenis baru di rumah Raffi belum masuk UU Narkotika
yang disahkan tahun 2009. "Jika narkoba alami berasal dari tanaman
seperti ganja heroin kokain, maka sekarang ada narkoba sintetis dari
bahan kimia. Narkoba sintetis ini terus berkembang sesuai ilmu
pengetahuan dan kepandaian orang. Jadi kalau ada narkoba baru ditemukan
tahun 2010, itu belum masuk UU Narkotika kita, yang merupakan produk
tahun 2009,” kata Benny.

Ketat awasi

Saat
ini BNN tengah mencari referensi di negara-negara lain seperti
Singapura dan Amerika Serikat terkait narkoba jenis baru itu. BNN juga
mengerahkan ahlinya untuk memastikan jenis zat baru tersebut. BNN bahkan
menyurati Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mewaspadai
kemungkinan masuknya barang itu ke Indonesia.

"Kami pun akan
berkoordinasi dengan pihak luar karena efek zat ini sama dengan narkoba.
Bedanya, zat ini belum masuk daftar UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika,” kata Benny.


Pada penggerebekan di
rumah Raffi, BNN menyita dua linting ganja, 14 butir kapsul MDMA
(ekstasi), dan minuman soda yang dicampur ekstasi sebagai barang bukti.
Campuran dalam minuman soda itulah yang belakangan diketahui sebagai
narkoba jenis baru yang dikonsumsi dengan mencampurnya dengan minuman
berkarbonasi.

"Modusnya, kapsul dibuka dan dicampur Sprite. Kami
masih meneliti jenis kandungan narkotikanya,” kata Kepala BNN Komjen
Pol. Anang Iskandar. Kapsul ini dikonsumsi untuk keperluan pribadi oleh
salah satu dari belasan orang yang kemarin digelandang dari rumah Raffi.

Tes urine

Tes
urine terhadap Raffi cs sesungguhnya sudah selesai sejak kemarin,
Minggu 27 Januari 2013. Hasilnya, 5 dari 17 orang yang ditangkap di
rumah Raffi dinyatakan positif menggunakan narkoba. BNN tak mengungkap
identitas mereka. Namun, kelimanya berprofesi sebagai konsultan
restoran, pengacara, pegawai swasta, dan mahasiswa.

Hasil tes
urine Raffi Ahmad sendiri justru negatif narkoba. Demikian pula dengan
rekan-rekan artisnya, seperti pasangan suami-istri Irwansyah dan Zaskia
Sungkar, serta politisi PAN Wanda Hamidah. Meski demikian, BNN
mengatakan tes urine bukan satu-satunya penentu apakah Raffi dan
rekan-rekannya bakal bebas atau tidak.

"Tes urine bisa negatif
bila dia tidak memakai narkoba sejak empat hari sebelumnya. Tapi
bagaimana bila sebelum-sebelumnya dia menggunakan narkoba secara
kontinyu? Lantas bila tes urine negatif, tapi dia terlibat pasal lain
(misal sebagai fasilitator), kan tetap diproses” kata Benny. Oleh sebab
itu ia meminta semua pihak untuk sabar menunggu hasil pemeriksaan BNN.

Selain
itu, tes urine bisa saja menipu. "Ada yang kami tes negatif, tapi
ternyata riwayat dia sebelumnya pernah memakai narkoba,” ujar Benny
tanpa menyebut nama orang yang dimaksud. BNN baru mau menyebut nama
serta mengumumkan keterlibatan atau ketidakterlibatan mereka setelah
semua proses pemeriksaan selesai dilakukan.

Kini BNN tengah
meneliti sampel lain setelah tes urine selesai dilakukan. "Ada 17 sampel
yang harus kami uji dalam tiga tahapan. Pertama, urine kami ekstraksi
untuk dilihat spektranya satu demi satu. Tes urine selesai, kini tes
spesimen yang lain, yaitu rambut,” kata Koeswardhani.

Pengujian
sampel rambut ini membutuhkan tingkat ketelitian tinggi sehingga makan
waktu cukup lama. "Itu yang sedang kami lakukan dari Minggu malam. Kami
perlu mengkondisikan sampel rambut ini. Satu pengkondisian butuh waktu
setengah hari. Jadi kami tidak bisa diburu-buru. Kami berusaha lakukan
yang terbaik,” ujar Koeswardhani.

BNN pun belum bisa memastikan
kapan seluruh pengujian akan rampung. "Setelah 3 x 24 jam, pemeriksaan
bisa diperpanjang selama enam hari. Setelah enam hari habis, maka status
mereka (tersangka atau tidak) mau tidak mau harus ditentukan BNN,” ujar
Koeswardhani.

Raffi dan Wanda

BNN belum
bisa memastikan kapan Raffi cs bisa bebas. Sementara status para
terperiksa itu belum jelas, kecaman sudah datang dari berbagai pihak.
Situasi terberat tampak dihadapi Wanda Hamidah, politisi Partai Amanat
Nasional yang kini menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.

Legislator
itu terancam dikenai sanksi berat oleh partainya. "Kalau hasilnya
positif, kami akan langsung copot yang bersangkutan dari DPRD DKI
Jakarta,” kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo.

Ketua Badan
Kehormatan DPRD DKI Jakarta, Aliman Aat, bahkan menyatakan Wanda telah
mencemari citra DPRD DKI Jakarta. Meski secara hukum Wanda belum tentu
salah, namun ia salah secara etika karena berada di rumah Raffi sampai
dini hari.

Pengacara Wanda yang juga masih kerabatnya, Hamid
Husein, mengatakan Wanda datang ke rumah Raffi bukan atas undangan
siapapun, termasuk bukan karena diminta Raffi sebagai si empunya rumah.
"Tidak ada undangan untuk Wanda. Dia hanya berada di waktu dan tempat
yang salah,” kata Hamid.

Sebelum datang ke rumah Raffi, Wanda
baru saja menghadiri acara kumpul-kumpul bersama teman-teman SMA-nya.
Dalam perjalanan pulang itulah dia mengantar kedua rekan SMA-nya itu ke
rumah Raffi. "Jadi, dia hanya mampir ke sana bersama dua temannya.
Kebetulan rumah Raffi lagi ramai,” kata kerabat dekat Wanda lainnya,
Deddy Eka Dibrata.

Menurut Deddy, Wanda baru saja dikenalkan
dengan Raffi sekitar dua minggu. Keduanya lantas dekat karena Raffi
dikabarkan akan menjadi caleg PAN. Wanda sendiri dikenal para petinggi
PAN sebagai kader yang baik, lurus, dan bersih.


Tak kurang, Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membela dan memuji ibu tiga
anak itu. Ahok menilai Wanda adalah sosok berintegritas tinggi. "Saya
kenal baik dengan dia. Saya rasa dia tidak pakai narkoba. Kalau lihat
gayanya selama ini dalam memperjuangkan pendidikan dan pemberantasan
narkoba, seharusnya dia tidak narkoba. Jangan terlalu cepat menuduh.
Mudah-mudahan hasil pemeriksaannya negatif,” kata Ahok.

Adapun
Raffi tak "seberuntung" Wanda. Namanya langsung dicoret dari daftar
bakal caleg PAN. "Memang sudah ada pembicaraan informal dengan Raffi
untuk menjadi bakal caleg PAN. Tapi dia belum memasukkan aplikasi. Kini
dengan kasus ini, yang bersangkutan langsung dicoret. Jangankan caleg,
sebagai bakal caleg pun dia tidak layak,” ujar Dradjad Wibowo.

"Habis" di dunia politik, nasib Raffi di dunia hiburan belum bisa dipastikan kelanjutannya. Manajemen Dahsyat RCTI belum berkomentar apapun soal penangkapan Raffi. "No comment
dulu, menunggu keputusan soal diperpanjang atau tidaknya kontrak Raffi,
dan menunggu keputusan BNN soal penggunaan narkoba Raffi,” kata
Produser Dahsyat, Oke Jahja.

Manajemen Pesbukers ANTV juga kaget dengan ditangkapnya host
mereka. Namun mereka membantah akan langsung memecat Raffi. "Kami belum
mengambil keputusan. Kami akan mengikuti terus kasus ini. Raffi
termasuk anggota keluarga besar ANTV. Kami sangat prihatin dan sedih
atas kasus Raffi,” ujar General Manager Corporate Communication ANTV, Zoraya Perucha. (kd)

Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL | Views: 1078 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  January 2013  »
SuMoTuWeThFrSa
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024