Hadi Suprapto CEO Tata Group Ratan Tata bersama mobil murah Tata Nano (Automobile Hotspot) VIVAnews - Meski memiliki sejumlah kelemahan, Tata Nano tetap dipandang sebagai karya brilian dari Ratan Tata, CEO Tata Group. Nano hingga kini masih menjadi mobil termurah di dunia, yang dipasarkan Rp20an juta.
Seperti dikutip dari economist.com, Rabu 24 Agustus 2011, perusahaan mobil lain telah belajar banyak dari perjuangan Tata dalam menekan biaya produksi. "Rekayasa hemat," istilah yang pertama kali digunakan CEO Renault-Nissan Carlos Ghosn, yang juga pengagum Tata Motors, untuk menggambarkan produksi mobil rendah biaya ini.
Keterangan foto: CEO Renault-Nissan Carlos Ghosn (AP Photo/Shizuo Kambayashi) Di Renault, Ghosn menggunakan pendekatan serupa, meskipun dia menyasar pasar yang agak lebih tinggi. Ghosn membuat mobil rendah biaya melalui anak usahanya di Rumania, yang diberi nama Logan. Menurut Hadi Zablit, ahli pasar negara berkembang di Boston Consulting Group, sekitar 400 ribu Logan terjual setiap tahun dan memiliki marjin keuntungan lebih tinggi daripada kendaraan Renault lainnya.
Ford dan General Motors tampaknya telah meninggalkan rencana meniru Nano di pabrik mereka di India. Tapi perusahaan lain, seperti General Electric dan perusahaan kimia milik Tata, telah menerapkan teknik "rekayasa hemat" untuk menghasilkan produk murah hingga sukses besar. GE, misalnya, telah mengembangkan scanner medis dasar di India dan sekarang menjualnya di Barat.
Sayangnya, kesuksesan Tata kimia, tak seperti saudaranya, Tata Motors. Tata Motors harus berjuang keras dalam menaklukkan masalah pemasaran yang kini tengah membelitnya. • VIVAnews
|