Main
 
BUDI SANTOSOSaturday, 02.11.2024, 5:17:02 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 26
Guests: 26
Users: 0

Main » 2011 » September » 24 » Snuff Puppets Bakal Gelar Seni Visual di JIPA 2011 Budi W - GudegNet
9:03:05 AM
Snuff Puppets Bakal Gelar Seni Visual di JIPA 2011 Budi W - GudegNet


Gelaran Jogja International Performing Arts (JIPA) Festival yang akan digelar di Concert
Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 24, 25 dan 26 September, dari pukul 19.30 hingga 22.00, akan menghadirkan Snuff
Puppets. Mereka akan menampilkan seni visual yang bertajuk Wedhus Gembel. Wedhus Gembel sendiri adalah karya pertunjukan teater
yang menceritakan ketegangan antara mitologi, tradisi, dengan kehidupan masa kini. Sebuah cerita mengenai siklus kehidupan,
kekuatan dahsyatnya alam, dan tentang dualisme keindahan sekaligus bencana.




Sejak 2007 Snuff Puppets telah memiliki hubungan yang kuat dengan komunitas seniman
Indonesia di Yogyakarta. Awal pengembangan kreatif Wedhus Gembel telah diadakan pada tahun 2009 antara seniman Yogyakarta
dengan Snuff Puppets di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo. Pada tahun 2011 ini, Snuff Puppets kembali ke Indonesia untuk
mementaskan Wedhus Gembel—sebuah karya kolaborasi yang unik dan lintas seni dari para seniman Australia dan Indonesia— di
Yogyakarta, Tegal, Indramayu, dan Jakarta di akhir September hingga pertengahan Oktober 2011.




Proses kreatif Kolaborasi ini merupakan kali yang kedua setelah proses di tahun 2009 untuk
tema yang sama. 11 seniman Indonesia (Yogyakarta dan Solo) yang terlibat sangat menikmati proses yang ditawarkan oleh Snuff
Puppets karena mensyaratkan kesetaraan dan keterlibatan penuh dalam memunculkan, mengelola hingga menghadirkan karyanya di
panggung.



Secara teknis, waktu yang dimiliki oleh tim dalam kolaborasi ini sangatlah singkat, hanya 2
minggu yang disepakati dan dioptimalkan untuk merevisi puppet yang sudah ada, membikin yang baru sekaligus mempraktekkannya
dalam tari dan teater. Dalam hal ini, keterbukaan para senimannya untuk bisa melakukan apa saja / lintas seni, patutlah
diapresiasi; para perupa yang biasanya bekerja soliter bisa dengan nyaman bekerja dalam ritme bersama, costume designer
menyediakan diri untuk berlatih koreografi dan tampil di atas panggung serta seniman berbasis tradisi yang dengan sigap
berbaur dengan seniman kontemporer.




Selama proses kreatif, Wedhus Gembel begitu pekat mengedepankan orisinalitas karya.
Keseluruhan puppet dan kostum berawal dari sebentang kain dan bahan yang polos untuk kemudian dilukisi dan dijahit. Rangka
dan bentuk puppet dan property yang didesain dengan teliti sehingga aman dipakai sekaligus memiliki tampilan yang unik. Dari
sisi pertunjukan, seluruh pengadeganan dan koreografinya ditata dan digarap serta diperankan sendiri oleh para seniman tari,
teater, dalang dan music. Demikianlah Wedhus Gembel ini hadir mewakili semua unsur kesenian.




Kelompok yang berbasis di Melbourne, Australia ini terbiasa untuk mengadakan pertunjukan
di jalanan, di tenda sirkus, di gedung pertunjukan maupun di area konser music. Melalui karya-karyanya, Snuff Puppets mampu
mengguncang situasi yang sedang berlangsung dengan boneka-boneka mereka yang sangat komikal dan menarik. Isu yang mereka
usung pun bervariasi. Melalui karyanya, mereka secara politis mendukung pembentukan energy alternative, perdamaian dunia,
pembebasan hutang dunia ketiga dan perlakuan yang layak untuk para pencari suaka. Karya Snuff Puppets telah dipentaskan di
Jepang, Cina, Korea, Brazil, Inggris, Irlandia, eropa barat dan eropa timur. Selain itu berbagai workshop sudah mereka
lakukan bersama penduduk local di Australia, Denmark, Indonesia, Inggris, Jepang, Belanda, Singapura dan Brazil.
Category: SENI DAN BUDAYA | Views: 854 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024