Ilustrasi : Corbis
PENNSYLVANIA - Seorang ibu dari Ellwood City,
Pennsylvania, Amerika Serikat mengklaim, sejumlah pemain football sebuah
SMA karena memaksa anaknya yang berusia 13 tahun untuk meminum urine
dari sebuah botol soda, ketika anak tersebut tengah bersepeda.
Berdasarkan
hal tersebut, sang ibu melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian
setempat. Meski Kepolisian Ellwood City telah membatalkan tuntutan
terhadap para pemain football tersebut, mereka telah mendapatkan hukuman
dari pihak sekolah. Namun, sang ibu tetap menganggap keadilan belum
ditegakkan.
"Saya ingin Sekolah Ellwood City mengambil tindakan
lebih jauh terhadap mereka (para siswa yang melakukan tindakan
penindasan), karena kejadian ini telah sering terjadi pada beberapa anak
lainnya. Setiap hari ada siswa yang dipukuli dan diejek," ujar sang ibu
seperti dikutip dari Huffingtonpost, Rabu (5/10/2011).
Ibu
yang tidak disebutkan namanya ini, bukanlah satu-satunya ibu yang
melawan aksi penindasan yang ekstrim di sekolah. Sebab menurutnya,
sekolah telah gagal mencegah aksi tersebut.
Roxana Spady, ibu
dari siswa di Colombus Public School, Nebraska juga mengajukan tuntutan
pada pihak sekolah. Dia merasa, pihak sekolah telah gagal melindungi
anaknya dari perploncoan yang brutal di sekolah tersebut.
Spady
mengklaim, anaknya telah diserang secara fisik. Saat itu, para anggota
tim tengah buang air besar di toilet asrama. Kemudian, mereka
mencelupkan, anaknya ke dalam toilet yang penuh dengan tinja.
Maka,
dia pun menuntut ganti rugi kepada Dinas Pendidikan setempat sebesar
USD650 ribu atau setara dengan Rp5,8 miliar dan menyalahkan rendahnya
pengawasan terhadap sekolah.
Menurut laporan tersebut, dia juga
mengklaim, remaja yang menjadi korban penindasan tetap menerima
perlakuan serupa meski pihak sekolah telah diberitahu mengenai tindakan
tersebut.(rhs)