Ilustrasi. Corbis.
JAKARTA - Anjloknya harga emas belakangan ini
diprediksi masih akan terus terjadi selama bulan Oktober 2011, hal ini
akan terjadi apabila bursa saham masih terkoreksi dan menguatnya
melemahnya rupiah terhadap USD.
"Apabila bursa saham masih
terkoreksi lebih lanjut dalam bulan Oktober dan dolar Amerika Serikat
(AS) menguat, emas masih akan cenderung tertekan dalam jangka pendek,"
ungkap Analyst PT Valbury Asia Futures Nico Omer kepada okezone di Jakarta, Rabu (5/10/2011).
Lebih lanjut, dia mengatakan, harga terkuat untuk emas saat ini berkisar antara USD1.480 hinga USD1.530 per ounce. "Strong support pada saat ini terletak antara USD1480 dan USD1530," tambahnya.
Walaupun demikian, Nico memprediksi dalam enam bulan kedepan harga emas akan tembus USD2.000-USD2.400 per ounce.
"Emas
masih dapat tertekan dalam jangka pendek, namun sangat menjanjikan
dalam jangka menengah-panjang. Targetnya dalam enam bulan kedepan tetap
antara USD2.000 sampai dengan USD2.400," pungkasnya.
Mengutip
Forbes, Selasa (10/04/2011) pukul 2:57 PM waktu AS, stok emas Desember
diperdagangkan turun USD52,00 per ounce dan berada pada USD1.605,70 per
ounce. Spot emas terakhir diperdagangkan turun USD57,10 per ounce dan
berada pada USD1.604,25. Sedangkan perak Comex Desember, terakhir
diperdagangkan turun USD29,51 dan berada pada USD1,285 per ounce. (mrt) (rhs)