JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan melemah dan berada pada level Rp9.100 per USD.
"Efeknya
masih terkait dengan kasus Eropa, belum ada langkah konkrit dalam
menyelesaikan masalah. Rupiah nampaknya masih dikisaran Rp9.120-Rp9.180
per USD," ungkap Treasury Analyst Telkom Sigma Rahadyo Anggoro, saat
dihubungi okezone di Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Selain
itu, gagalnya pemberian dana talangan untuk menyelesaikan krisis Eropa
juga menjadi salah satu penyebab turunnya kepercayaan investor.
Pasalnya, dana talangan tersebut berulang-ulang gagal diberikan.
"Sehingga investor banyak yang lari ke dolar AS," tambahnya.
Dia menjelaskan, label investment grade yang
diberikan ke Indonesia, dampaknya baru akan terasa pada tahun depan.
Dengan kepastian Indonesia menjadi Invesment Grade, diperkirakan akan
banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Sekadar informasi,
mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah diperdagangkan di kisaran
Rp9.115 per USD, dengan range perdagangan Rp9.069-Rp9.161 per USD.
Sementara, menurut yahoofinance rupiah berada di kisaran Rp9.110 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp9.135-Rp9.180 per USD.
Namun,
nilai tukar dolar AS terhadap euro cenderung mengalami pelemahan. Saat
ini, euro diperdagangkan di kisaran 1.303 euro per USD dengan kisaran
perdagangan 1,299-1,30 euro per USD. Senada, dolar AS pun turut melemah
terhadap poundsterling. Poundsterling diperdagangkan di kisaran 1,558
poundsterling per USD dengan range perdagangan 1,550-1,558 poundsterling
per USD. (mrt)