JAKARTA - Senada dengan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG), laju rupiah kali ini pun diprediksikan berpotensi
kembali melemah jika dolar Amerika serikat (AS) kembali melanjutkan
penguatannya lebih lanjut.
Pada akhir pekan kemarin, rupiah
tercatat harus kembali melemah ke Rp8.772 per USD. Pelemahan tersebut
berlanjut hingga awal pekan kemarin, di mana rupiah kembali tersungkur
lebih dalam dan mendarat pada level Rp8.805 per USD.
"Apabila USD
melemah lebih lanjut dan IHSG kembali tertekan, memang ada peluang
rupiah akan melemah lagi. Untuk kali ini, rupiah akan diperdagangkan
pada level Rp8.800-Rp8.900 per USD," ungkap Analis Valas, Nico Ommer
kepada okezone, Jakarta, Selasa (20/9/2011).
Dia
menambahkan, IHSG pada perdagangan kemarin pun betah dalam jalur merah
yakni tercatat ambles 80,13 poin atau 2,09 persen ke level 3.755,05.
Faktor pelemahan yang terjadi dalam rupiah dan IHSG merupakan faktor
dominan untuk sementara waktu.
Seperti diketahui, kurs tengah
Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah diperdagangkan pada Rp8.805 per USD,
dengan kisaran harga Rp8.849-Rp8.761 per USD, kembali melemah setelah
sebelumnya berada pada level Rp8.772 per USD.
Sementara menurut
yahoofinance, rupiah pada Senin 19 September melemah 210 poin dan
diperdagangkan di level Rp8.965 per USD, dengan kisaran harga
Rp8.760-Rp8.990 per USD.
(ade)