JAKARTA,PROGRESIF JAYA Isu reshuflfle kabinet kembali merebak belakangan ini. Namun,banyak masyarakat di Tanah Air yang meragukan rencana tersebut,dan warga hanya menilai hal itu hanya sebatas wacana semata. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menegaskan beberapa waktu lalu ketika dia berada di Jambi. Presiden menegaskan, akan melakukan reshuffle atau penataan kembali kabinet, sebelum genap dua tahun pemerintahannya pada 22 Oktober mendatang. "Sekaranglah saatnya yang tepat untuk melakukan penataan kembali kabinet yang saya pimpin, karena saya ingin tiga tahun mendatang kabinet memiliki kinerja yang lebih baik, lebih banyak lagi yg bisa dilakukan," kata Presiden, Kamis pekan lalu , dalam pembukaan Musyawarah Nasional XI Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Jambi. Meski diakui, bahwa pernyataan Presiden tersebut merupakan kali pertama yang disampaikan secara langsung pada forum terbuka.Akan tetapi masih banyak yang meragukannya.Pasalnya,beberapa waktu lalu,SBY dan koleganya di Partai Demokrat juga sudah pernah mengumandangkan isu reshuffle kabinet.Dimana ketika itu,pemerintahan SBY dan tokoh-tokoh Demokrat berkumpul di Istana Cipanas,Jawa Barat untuk membahasnya. Saat itu hampir seluruh komponen masyarakat menantikan perombakan susunan kabinet yang direncanakan pemerintahan SBY.Tapi ujung-ujungnya,tak satupun jadi kenyataan. Kinipun banyak masyarakat yang ragu tentang penegasan SBY tersebut.Lagi-lagi banyak yang menduga reshuffle hanyalah pengalihan isu yang lainnya yang kini semakin memanas.Misalnya saja, tersangka kasus suap wisma atlet Nazaruddin,dan Menakertrans Muhaimin Iskandar. "Kita sangat berharap,isu reshuffle kali ini benar-benar terjadi.Sebab kita ragu karena tempo hari Presiden juga berencana melakukan perombakan dalam kabinetnya.Tapi kan tidak jadi terlaksana. Mudah-mudahan saja kali ini ucapan Presiden SBY itu terbukti,karena kita juga ingin melihat kabinet yang lebih baik,”ungkap salah seorang tokoh agama di Radio Dalam,Jakarta Selatan. "Kita menginginkan,Presiden jangan hanya berjanji saja.Tolong buktikan reshuffle kabinet itu tidak sekedar mengalihkan perhatian rakyat terhadap kasus yang lainnya.Kita dukung jika ada perombakan kabinet.Yang penting tujuannya akan lebih baik dari susunan kabinet sebelumnya.Sebab kalau malah lebih buruk,lebih baik tidak usah dirombak,”kata Indra Pratama,salah seorang mahasiswa di Jakarta Barat. Disisi lain Presiden juga menegaskan, penataan tidak akan sampai membongkar habis seluruh menteri yang ada di kabinetnya. "Beberapa menteri mungkin sudah cukup pengabdiannya, dan diperlukan pejabat baru sesuai tantangan dan sasaran yang harus dicapai tiga tahun mendatang," katanya. Apapaun yang dijanjikan SBY,rakyat Indonesia tentunya ingin bukti nyata.Kini tinggal Presiden,apakah betul reshuffle kabinet ini akan terlaksana dalam waktu yang dekat.Namun warga diminta,untuk tetap mengawal kasus-kasus korupsi yang saat ini tengah menghangat dan jangan sampai teralihkan dengan isu-isu yang lainnya. "Masyarakat jangan menghebohkan rencana reshuffle itu.Biarkan berjalan sesuai rencana Presiden.Kita semua tetap terus mengawal dan memantau perkembangan kasus korupsi Nazaruddin dan juga kasus korupsi lainnya hingga sejauh mana akhirnya nanti,”tegas Indra lagi,seraya mengatakan,bahwa reshuffle itu bukanlah sesuatu yang menjamin akan lebih baiknya kinerja suatu pemerintahan. (Zul) |