DENPASAR - Pencarian terhadap 13 penumpang
yang hilang akibat tenggelamnya KM Sri Murah Rezeki di perairan Nusa
Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, hingga hari ketiga, masih nihil.
Setelah hampir enam jam menyisir perairan di Nusa Lembongan, kini pencarian diarahkan ke timur sejauh 7 mil dari lokasi.
”Berdasar
data BMKG, terjadi perubahan arus laut setiap tiga jam siang ini dari
barat ke timur, sehingga sore ini kami akan mengarahkan pencarian ke
timur sebelum Padang Bai,” kata Kepala SAR Denpasar I Ketut Parwa di
Posko SAR Base Ops Lanud Ngurah Rai, Jumat (23/9/2011).
Terlebih,
hampir semua area telah disisir baik lewat udara dan laut mengerahkan
armada tujuh kapal dan helikopter. Penyisiran sejak pagi hingga siang
tadi, dilakukan hingga 5 mil ke arah selatan dan barat.
Demikian
pula, helikopter dan perahu karet telah menyisiri karang-karang di
sepanjang pantai mulai Nusa Lembongan hingga Nusa Penida. Sebab, ada
kemungkinan korban terseret arus atau terdampar ke karang di pulau-pulau
sekitarnya.
”Jadi jangan sampai misalnya korban sudah terdampar di karang namun tidak dievakuasi,” ujarnya.
Parwa
berharap, adanya perubahan pola operasi yang difokuskan ke arah timur,
diharapkan bisa ada hasil. Diperkirakan para korban tenggelam dan
terseret arus laut.
Upaya pencarian tidak hanya mengerahkan semua
unsur kekuatan SAR, namun juga ke kapal-kapal yang melintasi Selat
Badung. Pihak Adpel Benoa juga telah mengeluarkan maklumat pelayaran
meminta agar kapal yang berlayar turut membantu menginformasikan jika
melihat tanda-tanda keberadaan para korban di laut.
Seperti
diketahui, KM Sri Murah Rejeki tenggelam di sekitar Perairan Nusa
Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, pada Rabu 21 September dini hari.
Dalam kejadian itu 11 orang selamat, 11 tewas, dan 13 hilang.