Main
 
BUDI SANTOSOSaturday, 02.11.2024, 11:22:42 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2013 » May » 15 » Para Pekerja Terperangkap di Terowongan Freeport. Apa Sebabnya?
3:10:54 PM
Para Pekerja Terperangkap di Terowongan Freeport. Apa Sebabnya?
http://www.komisikepolisianindonesia.com/headimage/aneka/14050

VIVAnews -  Peristiwa
tragis ini menimpa sejumlah karyawan PT Freeport Indonesia, sebuah
tambang tembaga dan emas di Mimika Papua. Selasa, 14 Mei 2013, secara
menggerikan salah satu terowongan tertutup tanah yang rubuh. Horor ini
terjadi pukul 7 lebih 45 menit waktu Indonesia Timur.


Sekitar 32 orang
terperangkap. Terowongan yang tertutup itu terletak di sekitar jalan
masuk ke area Big Gossan, Mil 74 dari arah Timika, ibukota Kabupaten
Mimika. (Baca: Daftar Para Pekerja yang Terjebak)


Mengetahui kenggerian itu
manajemen perusahaan itu bergerak cepat. Tim Emergency Response Group
(ERG) Freeport dan tenaga bantuan petugas medis Rumah Sakit SOS
Tembagapura, karyawan Security and Risk Manajement (SRM) beserta
sejumlah anggota polisi dari Polsek Tembagapura berusaha keras
mengevakuasi para korban. Evakuasi dilakukan dengan cara menembus sisi
lorong lain dari terowongan itu. (Soal Korban Tewas Baca di Sini)

Sebagaimana dilansir Reuters,
Selasa 14 Mei 2013, hingga pukul 19.00 WIB, ada yang ditemukan dalam
sudah tak bernyawa dan sejumlah orang masih belum dapat ditemukan dalam
reruntuhan tambang bawah tanah itu.  Menurut polisi, dua korban tewas
ditemukan setelah evakuasi seharian. "Identitasnya belum diketahui,"
kata Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Fede Sumerta Jaya.


Saat dikonfirmasi
VIVANews.com, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B.
Soetjipto, belum bersedia menjawab pertanyaan apakah ada korban tewas
dalam kejadian ini. Hari ini, katanya, manajemen fokus pada upaya
penyelamatan dan evakuasi. "Besok sore (15 Mei 2013) akan ada press conference. Insya Allah akan disampaikan update sehubungan dengan musibah tersebut," kata Rozik saat dihubungi VIVAnews.

Freeport
Indonesia dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa sekitar 40 orang
karyawan dan pekerja kontrak berada dalam pusat pelatihan tambang bawah
tanah saat keruntuhan itu terjadi. Tiga pekerja berhasil meloloskan
diri tanpa luka dari lokasi kejadian.

Sementara empat pekerja
berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat pukul 08:00 WIT dan telah dibawa
ke Rumah Sakit Tembagapura untuk evakuasi medis. "Pikiran dan doa kami
bersama para karyawan dan keluarga mereka. Prioritas pertama kami adalah
pencarian dan upaya penyelamatan dan keselamatan tenaga kerja
Freeport," katanya.

Vice President Corporate Communications
Freeport Indonesia, Daisy Primayanti menjelaskan longsor terjadi di
terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah runtuh menimpa
sejumlah karyawan. Lokasi longsor berada di tingkat kesulitan yang
tinggi sehingga proses penyelamatan membutuhkan waktu.


Lokasi longsor Freeport Indonesia
Lokasi titik longsor tambang bawah tanah Big Gossan berwarna biru.


PT Freeport Indonesia
telah melaporkan insiden ini ke lembaga pemerintahan terkait. Termasuk,
di antaranya Inspektur Pertambangan dari Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral. Ia memastikan bahwa longsor itu terjadi jauh dari lokasi
produksi utama Freeport Indonesia sehingga tidak mengganggu produksi
perusahaan. "Produksi Freeport tetap berjalan normal karena lokasi
longsor jauh dari lokasi tambang utama," katanya.

Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menjelaskan soal peristiwa longsor
itu. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
menjelaskan longsor terjadi ketika aktivitas tambang berjalan seperti
biasanya. Sekitar 32 pekerja yang berada di bawah tanah pun terjebak dan
tidak bisa keluar dari areal tambang di bawah tanah.

Saat ini 5 korban telah berhasil dievakuasi. "Namun masih belum dapat dikonfirmasi status korban itu," katanya.

Kapolda
Papua, Irjen Pol Tito Karnavian menjelaskan polisi langsung menutup
aktivitas di terowongan Big Gossan dan fokus untuk evakuasi para pekerja
yang masih terperangkap.

Dalam evakuasi tersebut, polisi hanya
sebatas membantu  Freeport, karena perusahaan sudah memiliki sistem
penanggulangan bencana yang baik. Hingga kini belum diketahui penyebab
terjadinya longsor, apakah akibat kelalaian atau memang bencana.
"Sekarang masih fokus dulu untuk evakuasi para pekerja yang terjebak,"
ujar Tito.

Ini bukan pertama kalinya longsor terjadi di kawasan
pertambangan Freeport. Pada 2 Agustus 2011 lalu sekitar pukul 03.00 WIT,
area tambang Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua longsor akibat
hujan lebat yang mengguyur Papua semalaman.


Akibatnya, salah seorang
karyawan Freeport warga negara Australia tewas terjatuh ke jurang.
Musibah longsor terjadi di Mile 73 area tambang, saat sejumlah karyawan
shift malam sedang bertugas.

Longsoran tanah menghempaskan sebuah
mobil Ford jenis pick up yang dikemudikan karyawan PT Redpath, Davis
Wayne, warga Australia, sehingga ia terjatuh ke dalam jurang sedalam 150
meter.

Freeport Indonesia akan memasuki era penambangan bawah
tanah pada 2017 mendatang, Perusahaan menyiapkan investasi hingga US17
miliar (Rp159 triliun) selama 29 tahun (dari 2012 hingga 2041). Freeport
telah menyiapkan pertambangan bawah tanah sejak 1998 lalu.


Category: SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN | Views: 1414 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  May 2013  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024