Moeldoko mewanti-wanti seluruh jajaran TNI untuk tak
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam dukung-mendukung terhadap
partai politik atau calon presiden tertentu.
"TNI akan netral. Saya
pernah bercanda bilang, ‘Saya akan tebas kepalanya (prajurit) yang
terlibat pemilu.’ Artinya, kalau ada prajurit dalam pemilu, akan saya
hancurkan kariernya. Ini serius,” kata di Sentul, Bogor, Jumat 14 Maret
2014.
Anggota TNI juga dilarang memberikan fasilitas untuk
mendukung kegiatan politisi atau partai politik dalam pemilu. Fasilitas
itu bisa berupa tempat, kendaraan, atau sarana pendukung lain.
Sementara
untuk mengamankan pemilu, TNI mengerahkan satu batalyon di tingkat
Polda dan satu kompi di tingkat Polres. TNI bertekad menjaga kemanan
pemilu legislatif dan pemilihan presiden bersama Polri.