Menkominfo Tifatul Sembiring (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAnews – Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, hari ini, Sabtu 8 Oktober 2011, menikahkan putri pertamanya, Nur Shabrina Sembiring, dengan Fathan Qastholani di Aula Sasono Langen Budoyo, Kompleks Taman Mini Indinesia Indah, Jakarta.
Upaca pernikahan yang berbalut adat Jawa dan Minang itu dilangsungkan pagi tadi secara sederhana, dan dihadiri keluarga besar kedua mempelai saja. Hanya sedikit politisi maupun tokoh negara yang hadir di sana. Maklum, ini baru akad nikah, sedangkan resepsi pernikahan baru digelar malam nanti. "Resepsi nanti malam, pejabat banyak yang datang nanti malam,” ujar Mabruri, staf pribadi Tifatul
Fathan menikahi Shabrina, kawannya di Pondok Pesantren Nurul Fikri, Serang, dengan mas kawin 58,3 gram emas. Akad nikah yang sederhana, sesuai dengan suasana protokoler yang tampak tidak ketat. Hanya ada beberapa ajudan serta pengawal yang berseragam batik di pernikahan tersebut. Akad nikah dilangsungkan dengan khidmat. Menristek Suharna Surapranata bertindak sebagai saksi dari putri Tifatul. Saat pengucapan akad, mempelai wanita dan pria berada di ruangan terpisah. Mempelai wanita berada di kamar tunggu pengantin. Setelah akad selesai, barulah mempelai pria menjemput mempelai wanita yang menunggu di kamarnya. Alunan nasyid mengiringi prosesi tersebut. Shabrina kemudian melakukan sungkem, tanda bakti seorang istri kepada suami. Keduanya lantas menunaikan salat sunnah di dalam kamar secara berjamaah. Usai salat, kedua mempelai menuju panggung untuk melakukan ritual Minang berupa menerima pemberian 9 kain ulos yang masing-masing diberikan oleh para kerabat, mulai dari kakek, ayahanda, sampai paman dari keluarga Tifatul.
Kain ulos tersebut diletakkan di punggung kedua mempelai sebagai tanda penyatuan kedua insan agar hidup secara harmonis. Prosesi ini disusul dengan pemberian seperangkat hadiah dari keluarga untuk kedua mempelai. Sesuai adat Minang, mempelai pria kini diberi gelar Sutan Sari Alam. "Sekarang kalau memanggil dia, panggil gelarnya,” canda Tifatul setelah memberikan gelarnya kepada menantunya. Mempelai pria kemudian memberikan mahar kepada istrinya. Namun Fathan tampak gugup, hingga salah ucap. "Mahar ini saya terima, eh, saya... dengan mahar ini, saya serahkan kepada istri saya untuk diterima,” ucap Fathan gugup. Shabrina lalu membalas, "Saya terima maharnya, semoga berkah.” Tifatul tampak sumringah. "Anak sudah dewasa, sudah saatnya, Ini dinamika hidup yang berkembang,” kata dia. Tapi namanya juga pejabat publik, usai menikahkan putri tercinta, Tifatul pun harus kembali menghadapi pertanyaan wartawan seputar reshuffle kabinet. (adi) • VIVAnews
|