Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 4 Guests: 4 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2012 » February » 11 » Merakyat, Gaya Kepemimpinan yang Digunakan Jokowi
10:04:12 AM Merakyat, Gaya Kepemimpinan yang Digunakan Jokowi |
JAKARTA - Gaya santai yang ditunjukkan saat bertemu dengan masyarakat Solo, Jawa Tengah, ternyata memang tidak lepas dari keseharian yang dilakukan Wali Kota Solo Joko Widodo.
Kepada okezone, pria yang kerap disapa Jokowi ini mengaku tidak betah terlalu lama berada di belakang meja. Bahkan saat duduk di bangku empuknya, Jokowi mengaku hanya sekira satu jam.
"Anda boleh percaya atau tidak, saya di kantor hanya satu jam. Sisanya saya habiskan berada di luar kantor untuk mengecek kondisi di lapangan, mulai dari pasar, tanggul, tempat kumuh, dan lain lain,” kata Jokowi yang saat itu mengenakan kemeja putih lengan panjang.
Hal tersebut dilakukan penerima salah satu tokoh 2008 versi salah satu majalah ternama itu karena tak ingin dirinya dibohongi bawahannya. Terlebih saat mengerjakan hal yang menjadi tujuan utama.
"Kenapa itu saya lakukan, karena permasalah itu adanya di lapangan. Kalau hanya menunggu laporan dari bawahan, yang ada malah asal bapak senang (ABS). Saya tidak mau itu, makanya saya senang di lapangan,” tegasnya.
Dia menceritakan, pernah dibohongi oleh bawahannya saat mengejakan proyek jembatan Solo yang berada di utara.
"Pernah saat itu saya memerintahkan pembangunan jembatan di Solo utara. Setiap hari selalu saya pantau perkembangannya, sehingga pernah suatu saat, Kepala Dinas PU Solo saya tanya perkembangan pembangunan jembatan itu,” ceritanya.
"Kepala Dinas PU itu bilang ada sembilan fondasi peyanggah jembatan yang sudah terpasang. Kemudian saya bilang ‘Kamu sekarang ke lapangan dan cek ulang, setelah itu ke sini lagi’. Di sana sudah 13 yang sudah dikerjakan. Kamu tidak pernah ke lapangan kok, karena setiap saya ke sana kamu tidak ada,” geram Jokowi.
Atas kejadian itu, dirinya lebih senang memilih untuk meninjau di lapangan dan mencari apa permasalahan di lapangan ketimbang duduk manis di belakang meja.
"Itulah pentingnya meninjau ke lapangan, bukan hanya di belakang meja dan menjadi ABS,” kelakarnya sembari tertawa.
Jokowi menjelaskan, setiap ada pekerjaan yang menjadi pokok di Solo dirinya selalu menantang bawahannya untuk mengerjakan sesuai dengan tenggat waktu yang dijanjikan.
"Saya tanya ke dia, butuh berapa untuk mengerjakan proyek tersebut sampai selesai tanggal sekian. Kalau membutuhkan sekian triliun, maka kita harus memenuhinya. Itulah tugas pokok pimpinan, namun jika dia gagal mencapai target maka tidak ada ampun. Pergantian posisi pun dapat dilakukan, sehingga semua berjalan sesuai jadwal,” tuturnya. (kem)
|
Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL |
Views: 977 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|