Menteri Lingkungan Hidup Berth Kambuaya (VIVAnews/Fernando Randy)
VIVAnews - Hari pertama bekerja menjadi Menteri Lingkungan Hidup, ternyata membuat Berth Kambuaya sedikit pusing dan tidak nyaman, lantaran tidak terbiasa dengan protokoler.
"Saya itu orangnya santai saja. Ini diatur-atur pening juga saya. Tapi, ya memang protokoler itu kan tugas negara juga. Jadi take it easy saja," ujar Baltasar saat berbincang dengan VIVAnews, di ruang kerjanya di Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Kamis 20 Oktober 2011.
Bahkan, hingga saat ini, mantan Rektor Universitas Cendrawasih itu masih tidak menyangka akan diangkat sebagai Menteri. "Jangankan menteri, rektor pun nggak pernah kepikiran. Saya kan dari kampung," ungkapnya.
Namun, berkat keuletan dan kerja keras menimba ilmu, menjadikan dirinya menjadi salah satu putra Papua yang memberikan konstribusi besar bagi tanah air. "Saat sekolah dulu dari SD hingga SMP, kita sekolah jalan kaki sejauh 10 km dan itu tanpa alas kaki (sepatu)," ujar pria yang berasal dari sebuah desa kecil di Sorong Selatan.
Menjalani tugas sebagai menteri, menurutnya merupakan pekerjaan cukup berat dan diperlukan tenaga ekstra, serta dukungan dari keluarga, terutama istri tercinta. Hal itu juga, yang membuat ayah dari 5 orang anak ini akan memboyong keluarganya untuk tinggal di Jakarta.
"Pekerjaan ini berat, jadi harus ada keluarga di sini. Sebenarnya keluarga juga tidak setuju saya harus tinggal di Jakarta, tapi karena ini tugas," kata pria yang gemar bermain sepak bola. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Berth Kambuaya menjadi Menteri Lingkungan Hidup, menggantikan Gusti Hatta. (sj)
|