JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) berjanji akan mengumumkan hasil reshuffle kabinet sebelum 20
Oktober mendatang. Kendati tinggal beberapa hari lagi, Presiden belum
memanggil kandidat calon menteri baru.
Anggota Komisi IX DPR
Rieke Diah Pitaloka berharap menteri baru yang terpilih harus
benar-benar mementingkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
"Kedepan
harus ada yang berpihak pada kepentingan rakyat dan berani menentukan
kebijakan yang pro rakyat, tapi yang menjadi pertanyaan SBY nya berani
nggak menunjuk orang seperti itu," kata Rieke kepada okezone, Kamis
(16/10/2011).
Menurutnya, untuk menyelesaikan banyaknya masalah
tidak hanya dengan mengganti menteri saja, tapi juga harus dilakukan
perubahan dalam kebijakan besarnya.
"Selama kebijakan besar tidak
berubah akan sulit. Yang harus dirombak cara pandang dan itu ada pada
cara pandang pimpinan nasional," ungkapnya.
Di bidang tenaga
kerja, kata dia, kaum buruh masih dijanjikan mendapat perbaikan
kesejahteraan. Namun pada kenyataannya, pekerja belum mendapat upah yang
layak.
"Kebijakan hanya bagaimana investor masuk bukan masalah
upah yang layak. Tenaga kerja hanya sekedar barang komoditi dalam
globalisasi," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah nama
saat ini kerap disebut akan menduduki sebagai menteri baru di kabinet
SBY-Boediono. Di antaranya, politikus Golkar Theo Sambuaga dan Idrus
Marham, Ketua Serikat Pekerja Niaga Andi Gani Nena wea, ekonom Chairul
Tandjung, dan politikus PPP Lukman Hakim Syarifuddin. (tri)