JAKARTA- Politikus asal Sumatera Barat
(Sumbar), Indra J Pilliang, menduga isu gempa 8,9 SR di Sumbar yang
dilontarkan oleh Staf Khusus Presiden Andi Arief terkait erat dengan
mafia tanah di wilayah tersebut.
Dugaan tersebut kata Indra,
terlihat saat isu gempa mencuat sejumlah warga Sumbar di seluruh area
terutama di wilayah pinggir pantai kemudian menjual tanahnya dengan
harga murah.
"Hampir diseluruh area terutama dipinggir pantai,
warga banyak yang pindah," katanya saat berbincang dengan okezone, Senin
(22/8/2011).
Setelah menjual tanah dengan harga murah maka
mafia-mafia tanah akan membelinya dan bahkan ada yang membeli untuk
dibangun hotel. "Saya baru tahu belakangan. Itu info dari Padang," jelas
Indra.
"Kalau yang jual beli rumah itu sudah isu umum," imbuhnya.
Oleh
karena itu Indra pun meminta agar Andi Arief memberikan informasi yang
sedetail-detailnya kepada public, bukan malah membuat isu yang menjadi
momok ketakutan bagi rakyat Sumbar itu sendiri. "Jadi, info gempa skala
besar itu patut dilihat dari sisi persiapan untuk menghadapinya,” kata
Indra.
Dalam hal ini, orang-orang ahli dan tim khusus perlu
bekerja bila tahu bahwa gempa skala 8,9 bisa berarti apa-apa, bisa juga
tidak apa-apa, tergantung kedalaman dan lain lainya. "Beri kami edukasi,
bukan isu,’ ujarnya.
Indra mengatakan, rakyat jelata mengkhawatirkan bila pemerintah tidak memberikan info yang jelas.
(ugo)