Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 26 Guests: 26 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2011 » August » 12 » Keberadaan Nasir Simpang Siur
12:26:28 PM Keberadaan Nasir Simpang Siur |
TRIBUNNEWS/FELIX JODY KINARWAN Nasir, sepupu Nazaruddin, ketika ditemui di sela-sela Rakornas Partai Demokrat di Sentul, Jawa Barat, Minggu (24/07/2011).
TERKAIT:
Kapolri Tak Tahu Ada Nasir dan Neneng Nasir dan Hasyim Ikut Pembahasan "Fee" KPK Akan Periksa Nasir sebagai Saksi Nasir, Sepupu Nazaruddin, Buka Suara Demokrat: Silakan KPK Periksa M Nasir
JAKARTA, KOMPAS.com- Keberadaan Nasir, sepupu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, masih simpang siur. Dugaan Nasir sempat bersama Nazaruddin di Kolombia mengagetkan sejumlah pihak karena anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu dalam status dicegah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya juga masih mencari informasi keberadaan Nasir. Sejumlah rekan di Partai Demokrat menyatakan, Nasir ada di daerah pemilihannya di Riau. Namun saya juga belum kontak dengan dia," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan saat dihubungi Kompas, Jumat (12/8/2011).
Keberadaan Nasir dipertanyakan karena saat ditangkap di Bandara Rafael Nunez, Cartagena, Kolombia, Nazaruddin diberitakan ditemani pria bernama Nasir dan perempuan yang diduga istrinya, Neneng Sri Wahyuni. Namun, dua orang itu tidak ditangkap karena tidak ditemukan adanya pelanggaran.
Dugaan mengenai keberadaan Nasir di Kolombia menjadi menarik, karena saat ini dia telah dicegah bepergian ke luar negeri oleh KPK. Pencegahan dilakukan karena keterangan Nasir dibutuhkan dalam kasus korups pengadaan pembangkit listrik tenaga surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Nasir diketahui muncul terakhir kali di hadapan publik pada 24 juli 2011. Saat itu dia menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Nasir sudah dalam status dicegah oleh KPK.
"Jika Nasir benar berada di Kolombia, kasus ini akan semakin luas. Kementerian Hukum dan HAM artinya telah kebobolan karena ada orang yang dicegah, ternyata dapat pergi ke luar negeri" kata Ramadhan. Share Tweet
Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini.
Nur Juned Jumat, 12 Agustus 2011 | 10:59 WIB Banyak sekali koruptor di PD Tanggapi Komentar Laporkan Komentar 0 0
Kirim Komentar Anda Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini. Silakan login atau register untuk kirim komentar Anda
Nasional Terpopuler Terkomentari
Selengkapnya
Keberadaan Nasir Simpang Siur OC Sempat Temui Nazaruddin di Bandara Ada "Flash Disk" dan Dollar... Umar Patek Resmi Ditahan Uji Coba Baru di 5 Kelurahan
Pluralisme... Sebuah Penangkal... Ulil Abshar Abdalla dan Doktrin... Begitu Bencikah Masyarakat kepada... Hukuman Mati untuk Para Koruptor
Firman Kangen Buka Puasa Bersama Keluarga Lintas Barat Sulawesi Bahayakan Pemudik Ayo ikuti Daily Trivia Quiz Bersama Ustad Zacky Mirza. Menangkan hadiah utama Blackberry Playbook atau hadiah lainnya seperti Blackberry Onyx 2, Samsung Galaxy Mini, iPod Nano, & puluhan tiket nonton XXI. See More: Index Berita Info Kita Surat Pembaca Berita Duka Seremonia DKK Matahati Tanah Air Kompas Kita Kompas AR Kompas Dakode Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah RSS Feed Site Map About Kompas.com | Advertise With Us | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | KOMPAS.com for IE9 | KOMPAS.com Toolbar © 2008 - 2011 KOMPAS.com - All rights reserved Kompas Gramedia
|
Views: 959 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|