Gerabah Kasongan. Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pameran seni rupa
"Lokasi
pameran mulai dari halaman rumah pelukis Joko Pekik melewati Nasirun
Garden's kemudian Desa Wisata Seni Kerajinan Keramik Kasongan, dan
berakhir di rumah pematung Noor Ibrahim," kata Sekretaris 'Kasongan Art
Festival 2011' Fanny Paulin di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia,
para penonton akan menikmati karya seni rupa bermedia bambu itu dengan
menyusuri Sungai Bedog dengan naik "bamboo rafting" dari Dusun Sembungan
hingga Kalipucang dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. "Bamboo
rafting" disediakan masyarakat setempat.
"Aktivitas seni di
sepanjang Sungai Bedog itu merupakan bentuk partisipasi para seniman
dalam mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya sungai sebagai
kehidupan," katanya.
Ia mengatakan bagi manusia sungai adalah
sumber air, makanan, dan keindahan yang tidak tergantikan, Sungai juga
merupakan tempat hidup berbagai flora dan fauna di dalamnya.
"Namun,
saat ini sungai-sungai telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah
dan limbah. Airnya tidak lagi segar, ikannya tidak lagi hidup, dan
pemandangannya tidak lagi indah," katanya.
Oleh karena itu,
masyarakat perlu ditumbuhkan kesadarannya agar tidak tidak lagi membuang
sampah dan limbah di sungai. Selain itu, juga perlu diintensifkan
gerakan pengerukan sampah dan pembersihan sungai.
"Mudah-mudahan
suatu saat nanti di masa depan akan kita temui kembali di negeri ini
sungai yang airnya jernih dengan ikan-ikan yang hidup sehat di dalamnya
dan pemandangan indah untuk rekreasi," katanya.
Menurut dia,
"Kasongan Art Festival 2011" bertujuan untuk mendukung program kali
bersih, mewujudkan tempat baru wisata, menyadarkan masyarakat menjaga
kebersihan air sungai, dan meningkatkan ekonomi masyarakat perajin
Kasongan.
"Pameran tersebut juga dimeriahkan pentas kesenian
rakyat, jatilan, wayang, macapat, dan 'uyon-uyon' serta pembuatan karya
seni rupa anak-anak, dan melukis gerabah," katanya.