Puan Maharani saat memilih di Pilkada DKI Jakarta(VIVAnews/ Muhamad Solihin)VIVAnews - Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, menangis ketika memberikan sambutan pembukaan dalam Rapat Kerja Daerah Khusus DPD PDIP Jawa Tengah di Hotel Diamond, Solo, Sabtu, 9 Maret 2013. Puan prihatin dengan kader dari PDIP yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah dengan kendaraan parpol lain.
Putri Megawati Soekarnoputri itu mengungkapkan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah calon yang mewakili PDIP hanya ada satu pasangan, yakni Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko. Oleh sebab itu, jika ada kader PDIP yang mencalokan kepala daerah dari parpol lain, hendaknya melepas atribut partai berlambang banteng moncong putih.
"Jangan pernah ada lagi yang menggunakan atribut Bung Karno dan Ibu Ketua Umum jika kader PDIP itu menggunakan kendaraan partai lain dalam maju Pilgub Jateng. Hanya ada satu yang boleh mengaku sebagai merah, yakni Heru-Ganjar," kata dia sembari meneteskan air mata di hadapan pengurus DPP PDIP, pengurus DPD Jawa Tengah dan pengurus DPC PDIP se-Jawa Tengah di Solo.
Pilgub Jateng kali ini diikuti sebanyak tiga pasangan calon, yakni Bibit Waluyo-Sujiono yang diusung PAN, Golkar, dan Partai Demokrat, pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono yang diusung koalisi PKNU, Hanura, PKS,Gerinda,PPP, PKB dan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko diusung PDIP.
Seperti diketahui calon gubernur incumbent, Bibit Waluyo saat pencalonan lima tahun yang lalu diusung oleh PDIP. Sementara itu salah satu calon wakil gubernur lainnya, yakni Don Murdono yang masih menjabat sebagai Bupati Sumedang juga didukung PDIP ketika maju dalam Pilkada Sumedang.
Hanya saja, kedua calon tersebut kini maju dalam Pilgub Jateng dengan menggunakan kendaraan parpol lain. Bukan PDIP lagi. Bahkan, beberapa hari lalu, DPP PDIP resmi memecat Don yang juga Ketua PDIP Sumedang itu dari keanggotaan partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri tersebut. Pasalnya, Don dianggap melakukan kesalahan berat, maju menggunakan kendaraan parpol lain.
Sedangkan mengenai pencalonan Bibit, Puan menjelaskan bahwa sebenarnya Gubernur Jawa Tengah itu masih diharapkan maju melalui PDIP. Hanya saja, ia lebih memilih menggunakan parpol lain untuk maju dalam Pilgub Jateng ini.
"Kemarin ada yang mengatakan kita yang meninggalkan dia (Bibit), padahal mana ada seorang ibu tega meninggalkan anaknya. Karena itulah rekomendasi kali ini diberikan kepada anak kandung, diharapkan tidak akan mengkhianati ibu kandungnya sendiri," katanya.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa PDIP yakin bisa menjadi pemenang dalam Pilgub Jateng ini meskipun dalam dua Pilgub sebelumnya yakni, Pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara, pasangan PDIP mengalami kekalahan. "Karena Jawa Tengah merupakan daerah basis utama pendukung PDIP," ujar dia. (eh)
|