JAKARTA - Kementerian Perekonomian memandang opsi
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pasti ada dalam kajian
pemerintah terkait kebijakan BBM.
"Menurut pandangan saya, opsi
(kenaikan harga BBM) seharusnya ada karena toh kita tidak tahu seperti
apa harga energi kedepan dan sebagainya. Biarlah opsi itu ada, sehingga
nanti apa yang akan kita ambil akan tetap jalan," ungkap Menko
Perekonomian Hatta Rajasa, kala ditemu dalam acara Wirausaha Mandiri,
Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Meski
begitu, dia meyakini pemerintah tetap memiliki strategi mendorong
penggunaaan ke arah gas agar lebih sukses ke depannya. "Memperbanyak dan
membagikan converter kit ke kendaraan umum dulu. Jadi intinya (tidak
hanya) memperbaiki public transport, (tapi) semua diperbaiki. Angkutan
umum dorong ke gas supaya lebih murah, converter kit-nya diberi
cuma-cuma," paparnya.
Menurutnya semakin banyak opsi yang berasal
dari berbagai pihak maka akan semakin baik, karena strategi untuk
menghilangkan ketergantungan BBM harus berjalan dengan baik.
"Strategi
kita untuk mengurangi ketergantungan pada BBM itu harus berjalan dengan
mempercepat penggunaan Bahan Bakar gas (BBG). itu strateginya. perkara
harga naik atau tidak itu kan sebuah opsi, kita tidak tahu itu pilihan
pemerintah pada saat dan situasi yang tepat," pungkasnya. (mrt) (rhs)