JAKARTA - Tim pemenangan pasangan Fauzi
Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) angkat bicara soal kampanye Suku, Agama,
Ras dan Antargolongan (SARA) yang disebut-sebut sengaja digulirkan
pasangan incumbent untuk menjatuhkan pasangan Jokowi-Ahok.
Yuddy
meminta publik tidak berlebihan menanggapi isu yang makin marak
menjelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, 20 September nanti.
Yuddy
mencontohkan saat Barack Obama mencalonkan diri menjadi Presiden
Amerika, banyak miring yang menyerangnya. "Obama dibilang tidak memiliki
akte kelahiran Amerika, lalu timbul juga tindakan rasisme dimana Obama
berkulit hitam, jadi tidak layak menjadi Presiden Amerika,” ujarnya saat
berbincang dengan Okezone, Kamis (26/7/2012).
Terkait
Pilgub DKI putaran dua nanti, kata dia, yang akan diadu bukanlah isu
agama atau asal usul pribumi ataupun non pribumi, melainkan program
masing-masing pasangan calon. "Beradu cerdas masing-masing calon, kita
ingin menggunakan cara yang elegan,” sambungnya.
Menyoal ceramah
keagamaan yang dianggap mengandung unsur SARA dan menyudutkan pasangan
Jokowi-Ahok, menurut Yuddy, hal tersebut merupakan ekspresi individu dan
tidak berkaitan dengan mekanisme kampanye pasangan Foke-Nara.
"Peristiwa
yang terjadi dan dikaitkan dengan isu SARA, merupakan ekspresi dari si
penceramah untuk mendukung siapa yang dianggapnya layak untuk memimpin
Jakarta,” pungkasnya.
(ded)