JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahfud MD mengeluarkan istilah baru untuk "mengandangi" para koruptor
dengan membuat Kebun Binatang Koruptor.
Bagi Ketua Umum Pengurus
Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, istilah ini kurang mengigit
untuk memberikan istilah hukuman para koruptor. Dia bahkan mengatakan
seharusnya hukuman yang tepat untuk para koruptor adalah dengan membuat
neraka dunia.
"Coba lah Pak Mahfud cari istilah yang lebih
menyeramkan lagi," katanya usai menghadiri sebuah seminar di DPP
Muhammadiyah, Jakarta, Senin (28/11/2011).
Menurutnya, hukuman yang pantas adalah dengan membuat neraka dunia untuk
para koruptor. "Kalau buat saya ya, kita siapkanlah neraka dunia,"
candanya.
Menurutnya, hukuman para koruptor haruslah berat. Juga
termasuk hukuman untuk keluarganya. "Karena yang terjadi di kita, justru
mantan narapidana korupsi itu bisa melenggang kangung mendapatkan
penghormatan publik sehingga tak memberikan efek jera, baik untuk
koruptor atau masyarakat luas," katanya.
Sebelumnya, Ketua
Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melontarkan pernyataan kontroversial. Dia
mengusulkan, dibuat sebuah kebun bagi koruptor, sebagaimana dengan kebun
untuk binatang. Kebun koruptor ini dibuat di 33 provinsi di Indonesia.
Menurut
Mahfud, pelaku korupsi tak ubahnya seperti hewan. Dengan adanya kebun
bagi koruptor itu, kata Mahfud, akan menjadi tontonan publik.
Menurutnya, ide ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi tingkat korupsi
di tanah air karena upaya menghukum koruptor secara hukum tidak ada
gunanya bahkan terlalu ringan.