Main
 
BUDI SANTOSOWednesday, 25.12.2024, 0:29:42 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2011 » December » 24 » Diktator Belia Korea Utara
1:46:50 PM
Diktator Belia Korea Utara

Kim Jong-un



VIVAnews--Muka memerah. Mata sembab. Lelaki
muda itu menanggung kepedihan. Berusia 27 tahun, ia tampak sangat belia
dari belasan pria sepuh yang berdiri santun di belakang. Semua
berpakaian necis. Jas licin. Dasi menjuntai.

Pria dengan rambut
nyaris gundul di kiri kanan itu adalah Kim Jong-un.  Selasa 20 Desember
2011 itu, ia memimpin para sesepuh negeri Korea Utara membungkuk di
depan jenasah Kim Jong-il, ayahnya yang bergelar sang "Pemimpin
Tercinta". Jenasah itu terbujur kaku dalam peti kaca. Diselimuti kain
merah. Bantal putih. Dibaringkan di tengah himpunan bunga warna-warni.

Kim
Jong-ilwafat dalam perjalanan dengan kereta. Sabtu 17 Desember 2011.
Meninggal karena stroke dan gagal jantung. Ia disemayamkan di Istana
Kumsusan di Pyongyang, ibu negeri itu. Memerintah semenjak 1994,
dimakamkan 28 Desember 2011. Rakyat berkabung sebelas hari.
 
Selain
diselimuti duka, hari-hari ini negeri di semenanjung Korea juga
bertabur sanjungan. Dan yang disanjung adalah lelaki muda bertubuh
gempal itu. Kim Jong-un. Media massa di negeri itu bahkan menyebutnya
"pria yang terlahir dari surga”.

Meski umur masih belia, lelaki
dari "surga” itulah pemimpin berikutnya. Ia memang berdarah biru.
Gayanya mengingatkan penduduk akan kakeknya Kim Il-sung, yang didaulat
sebagai Bapak Rakyat Korea Utara.

Banyak pula rakyat yang
percaya bahwa karakternya mirip dengan sang ayah. Perdiam dan berwatak
keras. Ramuan dua karakter, sang kakek dan ayah, itulah yang membuat si
bungsu ini lebih dipercaya ketimbang dua kakaknya.

Dan hari-hari
ini, Kim Jong-un sedang mengulangi apa yang dilakukan ayahnya tahun
1994, ketika sang kakek wafat. Ia memimpin upacara duka dan pemakaman.
Sesudah itu menerima warisan buram; negeri yang dilanda kesulitan pangan
dan dikepung para seteru. (Lihat Tiga Kim dan Krisis Korea).
 
Tapi
sang ayah tampaknya sudah lama mempersiapkan si bungsu ini. Seorang
cendekiawan China pernah mengungkapkan bahwa Jong-un pernah disekolahkan
di Swiss. Terdaftar sebagai siswa di sekolah internasional Berne sampai
1998.

Di situ ia belajar bahasa Jerman, Inggris dan Perancis.
Datang dari negeri yang dibenci sejumlah negara, di sekolah itu Kim
mengunakan nama samaran, Pak Chol. Lama belajar di Eropa, ia  jagoan
dalam dunia teknologi.

Ketika pulang ke Korea Utara, ia
melanjutkan pendidikan. Entah di Univesitas Kim Il Sung atau Universitas
Teknologi Kim Chaek. Itu dua universitas paling top di Korut. Hanya
anak-anak dari kalangan elit bersekolah di situ.

Belakangan sang
ayah kerap mengajaknya ketika berkunjung ke luar negeri. Pada sebuah
upacara militer  memperingati ulang tahun ke 65 Partai Pekerja -- itu
satu-satunya partai di negeri itu, fotonya menyebar ke seluruh dunia. Si
bungsu ini berdiri di samping ayah. Memberi hormat kepada pasukan.

Meski
begitu banyak jenderal berbintang di negeri itu dan berpengalaman
menghadapi musuh, sang ayah mengangkat anak muda ini sebagai Wakil Ketua
Komisi Militer Partai Pekerja. Dengan posisi itu, Jong Un yang tidak
mempunyai karir tentara ini, berwewenang menyusun kebijakan militer.

Dan
jalan tampaknya bakal lempang. Restu rakyat sudah dipekik. Di hadapan
jenasah sang ayah, rakyat Korea Utara sudah bersumpah setia kepada anak
muda ini. Ia disebut sebagai Tuan Muda, Kapten Kim dan Penerus Agung. Si
Tuan Muda itu akan memimpin negeri 24 juta jiwa yang telah lama
dikurung dunia itu.

"Kami akan patuh kepada Kamerad Kim Jong-un
yang terhormat, seperti janji kami ini di hadapan bapak," kata Lee
Jin-Hyang, perwakilan pekerja di Pabrik Tekstil Pyongyang. Lee diberi
kesempatan memberi sambutan pada upacara persemayaman jenazah Kim Jong
Il, seperti dikutip stasiun televisi BBC.
 
 Anak muda ini
disanjung dari segala sudut. Media massa milik pemerintah menyebutnya
sebagai pemimpin yang luar biasa. Seorang prajurit Korut bernama Pak
Chol Yong, seperti dikutip kantor berita KCNA, sudah bertekad, "Sekuat
tenaga bahu-membahu menjaga Jenderal Kim Jong-un."

Kendati sudah
dipersiapkan menjadi pemimpin, dan namanya disanjung begitu rupa, Jong
Un sendiri belum pernah memberi pernyataan publik. Bahkan tentang
kematian ayahnya.


Secuil isyarat disampaikan Konsul Inggris di Pyongyang, Barnaby
Jones. Ia mengungkapkan bahwa Jong Un sudah menyapa para diplomat asing.
Dan itu dianggap sebagai isyarat bahwa dia dipastikan menganti sang
ayah.

Musuh dalam selimut

Rakyat
bersumpah setia. Tapi yang belum bisa ditebak adalah petinggi militer.
Kini merebak pula kecemasan di negeri itu, apakah petinggi militer akan
tunduk pada anak "bau kencur” itu. Serba miskin pengalaman. Politik,
ekonomi dan militer.

Dalam soal persiapan memimpin negeri itu,
Kim Jong Un memang berbeda dengan Kim Jong-Il. Sang ayah dikaderkan sang
kakek selama 20 tahun. Dengan waktu selama itu, ia mempelajari banyak
soal. Dari ekonomi, politik hingga mengatur posisi petinggi militer.
Saat Kim Il-sung wafat usianya 53 tahun. Posisinya kokoh sudah.

Akan halnya dengan Kim Jong-un, yang baru disiapkan selama dua tahun ini. Umur pun masih muda. 27 tahun.

Tapi
sejumlah pengamat politik Korea Utara haqul yakin suksesi sudah beres.
"Situasi yang tenang pada hari-hari ini menunjukkan bahwa suksesi itu
berjalan efektif,” kata Koh Yu-hwan, pengamat dari The Korean
Association of North Korean Studies di Seoul, seperti dikutip Reuters.


Bila tidak mulus, lanjut Koh, "Tentu kita bakal melihat negara itu
masih diperintah oleh "mumi," dimana Kim Jong Il diatur sedemikian rupa
seakan-akan masih hidup." Koh menyarankan Kim patuh pada semua pakem
yang ditentukan sang ayah dan kakek. Sebab pakem itu sudah jadi tradisi.
"Dan itu tidak mudah bagi dia,” kata Koh.

Dua kakaknya tak pantas

Korea
Utara memang negeri yang tertutup. Media massa internasional begitu
susah merekam apa yang terjadi di sana. Termasuk merekam bagaimana
suksesi dilakukan. Media dunia cuma bisa mengintip dan menguping. Lewat
sejumlah diplomat asing di negeri itu.

Stasiun televisi CNN,
misalnya, mengandalkan laporan-laporan diplomatik Amerika Serikat yang
bocor ke laman WikiLeaks. Laporan itu mengutip analisis sejumlah pakar,
cendekia, diplomat, dan politisi Korea Selatan, China, dan AS.

Puluhan
kabel diplomatik Kedutaan Amerika Serikat di negeri itu mengungkapkan
perdebatan yang hangat mengenai dinasti Kim. Saling klaim anak-anak Kim
Jong Il. Dan apakah ada di antara mereka yang sudah menghimpun kekuatan
setelah ayah mereka wafat.

Pada 2006, seorang pakar asal China
memantau bahwa putra sulung Kim Jong Il, Kim Jong Nam, lebih cocok
disebut sebagai playboy. Harian Korsel, Chosun Ilbo, bahkan
mengungkapkan bahwa Jong Nam punya dua istri dan seorang simpanan serta
beberapa anak. 

Dia juga dikenal sebagai tukang pelesir.
Belakangan, ayahnya sangat kecewa dengan Jong Nam lantaran dia ketahuan
pergi diam-diam ke Jepang dengan paspor palsu dari Dominika.

Menurut
The Huffington Post, peristiwa itu terjadi pada Mei 2001, saat dia
berupaya berkunjung ke Jepang bukan untuk tugas negara, melainkan ingin
bersenang-senang ke taman bermain Disneyland. Pada Januari 2009, sebuah
media Barat mengungkapkan bahwa Jong Nam mengaku tidak tertarik untuk
menggantikan ayahnya sebagai penguasa Korut. 

Putra nomor dua,
Kim Jong-chol, dipandang lebih tertarik bermain video game ketimbang
belajar ilmu pemerintahan. Lagipula, sang Pemimpin Tercinta merasa
Jong-chol "terlalu feminim" untuk memimpin negeri itu.

Jong-chol,
seperti dipantau seorang analis, juga dianggap lebih menonjolkan hormon
estrogen pada tubuh. Ini menimbulkan spekulasi bahwa Jong-chol lebih
mirip sebagai perempuan ketimbang laki-laki tulen.

Dia dikenal
mengidolakan penyanyi rock asal Inggris, Eric Clapton. Menurut harian
The Korea Times, Jong Chol terlihat menonton konser Eric Clapton di
Singapura pada 14 Februari 2011.


Si sulung yang playboy dan si nomor dua yang "melambai” jelas sulit
memimpin negeri dikurung banyak musuh ini. Itu sebabnya semua harapan
bertumpu pada si bungsu, Kim Jong-un. Ia pendiam tapi keras. Sang ayah
suka.

Laporan-laporan kawat diplomatik dari negeri itu
mengungkapkan dari ketiga anaknya itu, Kim Jong-il memang lebih dekat
dengan si keras kepala itu. Dalam laporan diplomatik pada 2009, yang 
mengutip memoar mantan juru masak Kim Jong-il asal Jepang, Kenji
Fujimoto,  Kim Jong-il menyanjung habis si bungsu ini.

Dia menyebut Jong-un "Sebagai anak yang banyak mirip dengan dirinya, baik dari segi pesona dan karakter," kata Fujimoto.
 
Namun,
berdasarkan sejumlah kabel diplomatik yang lain, kalangan pengamat
memperkirakan bahwa Korut, setelah Kim Jong-il wafat, bisa jadi
dikendalikan oleh kepemimpinan kolektif pejabat-pejabat senior militer.

Dan
anak muda yang gembul itu?  Kim Jong-un, kata kawat diplomatik itu,
akan diberi kekuasaan yang besar setelah usianya cukup matang.(wm)

Category: BERITA SERBA SERBI | Views: 963 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  December 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
    123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024