JAKARTA- Partai Demokrat membantah tudingan
bahwa Angelina Sondakh sengaja dikorbankan untuk mengamankan petingginya
dari perkara suap wisma atlet.
Ketua Fraksi Demokrat Jafar
Hafsah mengatakan partainya tidak memberi arahan khusus kepada Angie
saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Bantahan demi
bantahan yang diungkap Angie saat bersaksi, tegas Jafar menjadi
tanggung jawab personal.
"Harus ditanyakan ke yang bersangkutan,
kita tidak bisa memberikan pernyataan klarifikasi, terkait Angie yang
sudah masuk ke proses (hukum) itu," kata Jafar di Gedung DPR, Jakarta,
Jumat (17/2/2012).
Hal senada diungkapkan Sutan Bhatoegana. Wakil
Ketua Fraksi Demokrat ini menyebut dugaan adanya skenario pengamanan
elite partai melalui Angie, hanya tudingan yang ingin menyudutkan
partai. "Apapun yang dijawab Angie itu pertanggungjawaban beliau, tidak
ada kita lindung melindungi," tegasnya.
Di persidangan, Rabu 15
Februari, lalu Angie sering menjawab pertanyaan dengan kalimat 'tidak
tahu'. Dia mengaku tak tahu istilah 'Apel Malang', 'Apel Washington'.
Padahal sebutan ini merupakan kode uang yang disetor ke anggota DPR
untuk memuluskan anggaran proyek wisma atlet.
Istilah ini muncul
dalam percakapan melalui pesan BlackBerrry antara Rosa dengan Angie,
seperti tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Mindo Rosalina
Manulang.
Namun, Angie di hadapan majelis hakim juga membantah
pernah berkomunikasi dengan Rosa, bawahan Nazaruddin di Grup Permai.
Angie juga membantah ikut mengatur proyek bersama Anas Urbaningrum.(ugo)
(mbs)