Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 24 Guests: 24 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2011 » August » 6 » DEFINISI THEODOLITE
2:27:38 PM DEFINISI THEODOLITE |
geomatics and surveying
DEFINISI THEODOLITE :
EFINISI Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Pengertian theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. 1. bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.
2. bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus, cek info lainnya di jual lingerie. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3.bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.
Theodolit dibagi atas dasar beberapa hal :
1. Atas dasar konstruksi sumbu I-nya (sumbu vertical) Theodolit Repetisi (sumbu ganda) Theodolit Reiterasi (sumbu tunggal) 2. Atas dasar tingkat ketelitiannya Ø Theodolit Presisi (Type T3/ Wild) Ø Theodolit Satu Sekon (Type T2 / Wild) Ø Theodolit Spuluh Sekon (Type TM-10C / Sokkisha) Ø Theodolit Satu Menit (Type T0 / Wild) Ø Theodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern)
3. Atas dasar bacaan lingkaran Berupa garis lurus dan nonius, dengan ciri-ciri antara lain bacaan terbuka/langsung, walaupun ada pula yang tertutup, lingkaran dibuat dari metal. Mikrometer, dangan ciri-ciri menggunakan sistem optis, lingkaran terbuat dari bahan t embus sinar, sistem bacaannya ada yang tunggal ada pula yang koinsiden. Digital, (manual,dan elektronik) digital manual dan digital elektronik. Macam Theodolit menurut sistem bacaannya: Ø Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis Ø Theodolite sistem baca dengan Nonius Ø Theodolite sistem baca dengan Micrometer Ø Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi Ø Theodolite sistem baca dengan Digital
4. Atas dasar kegunaannya Theodolite bangunan Theodolite stadia (engineer) Theodolite presisi
GAMBAR KONSTRUKSI THEODOLITE Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagimenjadi 3 bagian, lihat gambar di bawah ini
Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite : 1.Theodolite Reiterasi Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius. Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)
2.Theodolite Repetisi Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius. Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss)
3. Theodolite Elektro Optis Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.
FUNGSI BAGIAN – BAGIAN THEODOLITE
1.Pembantu Visir : Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke target , untuk membantu pembidikan secara kasar. 2.Lensa Obyektif : Berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target .Lensa positif yang memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil 3.Klem Sumbu II : berfungsi untuk pengunci sumbu II 4.Sumbu II : Berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal. 5.Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi. 6.Ronsel Lensa Tengah : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target). 7.Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca 8.Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai tempat pembacaan arah horizontal. 9.Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal. 10.Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci 11.Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target). 12.Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna pembuatan sumbu I vertikal. 13.Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat 14.Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat Theodolite. 15.Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat Theodolite.Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi supaya kaki statif menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak jatuh. 16.Penggantung Unting – unting : Digunakan untuk memasang tali unting-unting. 17.Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif 18.Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara halus, setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak. 19.Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal : berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade horizontal. 20.Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang digunakan untuk membaca sudut lingkaran horisontal 21.Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci. 22.Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata. 23.Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma 24.Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan Iingkaran vertikal. 25.Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertikal 26.Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical. BAGIAN – BAGIAN DARI THEODOLIT
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari o Teropong / Teleskope o Nivo tabung dan Nivo kotak o Sekrup Okuler dan Objektif o Sekrup Gerak Vertikal o Sekrup gerak horizontal o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal o Sekrup pengunci teropong o Sekrup pengunci sudut vertical o Sekrup pengatur menit dan detik o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
Teropong / telescope digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat dekat,jelas dan besar.Teropong teodoli menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri dari lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata atau okuler,yang bertindak sebagai loupe.Lensa obyektif memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil.Bayangan ini digunakan sebagai benda oleh lensa okuler untuk selanjutunya bayangannya menjadi diperbesar,dekat dan terbalik.
Nivo tabung dan Nivo kotak Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar.
Lingkaran skala tegak / vertical Adalah piringan dari metal atau kaca tempat kaca tempat skala lingkaran.Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical
Sumbu mendatar ( sb. II ) Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri dan kanan.
Klem teropong dan Penggerak Halus Klem teropong digunakan untuk memmatikan gerakan teropong,sedangkan skrup penggerak hakus digunakan untuk gerakan halus
Alhidade Vertikal dan Nivo Digunakan untuk melindungi piringan vertical dan nivo alhidade vertical digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertical.
Visir kasar Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar
Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.
2. Bagian Tengah, terdiri dari a)Penyangga bagian atas
b)Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar) Pada teodolit yang baru(optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul sinar pembacaan lingkaran horizontal
c)Sekrup micrometer
d)Sumbu tegak ( sb. I )
e)Nivo(tabung) alhadide horizontal Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus,setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.kadang-kadang nivo kotak juga berdekatan dengan nivo tabung,artinya terletak pada alhadide horizontal,namun ada pula yang berada pada tribach atau kiap. f)Sekrup gerak horizontal
g)Piringan lingkaran horizontal Merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran ini terpisah dari tribach dan dapat diatur kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi satu dengan tribach dan posisinya tetap. h)Alhidade horizontal Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horizontal
i)Klem dan penggerak halus alhadide horizontal Seperti halnya pada teropong,klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu I (sumbu tegak),dan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup penggerak halus alhadide horizontal
j)Klem dan Penggerak halus limbus Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi(sumbu ganda),digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.
k)Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal Pada alat yang baru(optical theodolite),mikroskop pembacaan lingkaran horizontalnya dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal,dan untuk pembacaan yang lebih teliti,dilengkapi dengan skrup micrometer. Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3. Bagian Bawah terdiri dari
o Statif / Trifoot o Tiga sekrup penyetel nivo kotak o Unting – unting o Sekrup repitisi o Sekrup pengunci pesawat dengan statif
SISTEM ATAU SUMBU POROS PADA THEODOLITE
Diposkan oleh geomatics di 3:42 AM
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat peralatan mengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk keperluan lain. Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atau theodolite. Walaupun semua theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan tertentu terdapat perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya. Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakan alat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapat dijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidang meteorologi dan teknologi peluncuran roket. Theodolite modern terdiri atas teleskop yang dapat dipindah-pindahkan terpasang dalam dua tegaklurus axes the horisontal atau trunnion poros, dan poros vertikal. Jika teleskop menunjuk ke benda yang diinginkan, sudut masing-masing poros ini bisa diukur dengan ketepatan yang sangat teliti, biasanya atas skala “arcseconds”. "Transit" mulai dikembangkan menjadi alat dalam bentuk theodolit, dan mulai diperkembangkan di awal abad ke-19. Bacaan pada teleskop memungkinkan kesalahan pembacaan sudut dan bacaan jarak, dengan mengubah skrup penggerak halus, maka bacaan pada lensa obyektif akan semakin jelas sehingga dapat mengurangi kesalahan. Beberapa alat transit dapat membaca sudut secara langsung ke tiga puluh arcseconds. Di pertengahan abad ke20, "transit" mulai kembali diubah dengan acuan pada bentuk sederhana theodolite dengan sedikit ketepatan, kekurangan roman seperti kerak magnification dan meteran mesin. Pada zaman sekarang, transit sudah mulai jarang digunakan, karena theodolite digital mulai dikembangkan dan lebih mudah dalam penggunaannya serta tingkat akurasi dan ketelitian pembacaan sudutnya lebih akurat dan teliti, tetapi transit masih digunakan sebagai alat untuk mengukur pada jarak yang cakupannya tidak begitu luas. Beberapa transit tidak dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, alat tersebut dinamakan Pesawat Penyipat Datar (PPD).
Pengertian Theodolite :
Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Teodolit merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan sekon ( detik ). Dalam pekerjaan – pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan-pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat. Theodolitemerupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi. Teleskop pada theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin. Dengan menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut electronic distance measurers (edm), namun bila merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau theodolite total station.
Persyaratan pengoperasian theodolite :
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb : 1.Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya ). 2.Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I 3.Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar). 4.Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical sama dengan nol.) 5.Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong. 6.Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala tegak 7.Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II ( Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar).
Syarat pertama harus dipenuhi setiap kali berdiri alat (bersifat dinamis), sedangkan untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat statis dan pada alat-alat baru dapat dihilangkan dengan merata-rata bacaan biasa dan luar biasa.
C. Jenis Theodolite
Macam teodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu : 1. Teodolit Reiterasi ( Teodolit Sumbu Tunggal ) Dalam teodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa diatur.Teodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah teodolit type To ( Wild ) dan type DKM-2A( Kern ). 2. Teodolit Repetisi Konstruksinya kebalikan dengan teodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu tegak ( sumbu I ).Akibat dari konstruksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0, dapat ditentukan ke arah bidikkan / target yang dikehendaki. Teodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah teodolit type TM 6 dan TL 60-DP ( Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 ( Zeiss ).
Macam teodolit menurut sistem pembacaannya : 1.Teodolit sistem bacaan dengan Index Garis 2.Teodolit sistem bacaan dengan Nonius 3.Teodolit sistem bacaan dengan Micrometer 4.Teodolit sistem bacaan dengan Koinsidensi 5.Teodolit sistem bacaan dengan Digital
Macam teodolit menurut skala ketelitian : 1.Teodolit Presisi ( Type T3 / Wild ) 2.Teodolit Satu Sekon ( Type T2 / Wild ) 3.Teodolit Sepuluh Sekon ( Type TM-10C / Sokkisha ) 4.Teodolit Satu Menit ( Type To / Wild ) 5.Teodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern )
d. Nama-nama bagian theodolit : Secara umum, konstruksi teodolit terbagi atas tiga bagian : 1. Bagian Atas, terdiri dari : a)Teropong / teleskope b)Lingkaran skala tegak c)Nivo tabung d)Nivo kotak e)Sekrup okuler dan obyektif f)Sumbu mendatar ( sb. II ) g)Sekrup gerak vertikal h)Sekrup gerak horizontal i)Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal j)Sekrup pengunci teropong k)Sekrup pengunci sudut vertical l)Sekrup pengatur menit dan detik m)Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.
2. Bagian Tengah, terdiri dari : a)Penyangga bagian atas b)Sekrup mikrometer c)Sumbu tegak ( sb. I ) d)Nivo kotak / Nivo tabung e)Sekrup gerak horisontal Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3. Bagian Bawah, terdiri atas : a)Lingkaran skalamendatar b)Sekrup repetisi c)Tiga sekrup penyetel nivo kotak d)Tribrach e)Kiap f)Unting – unting g)Statif / Trifoot h)Sekrup pengunci pesawat dengan statif Bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus. Diposkan oleh geomatics di 5:58 AM
|
Category: BERITA SERBA SERBI |
Views: 2560 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|