VIVAnews - Wakil Sekretaris Jenderal Partai
Demokrat, Saan Mustofa, memastikan beberapa syarat yang diajukan majelis
tinggi untuk calon ketua umum partainya bukan untuk menjegal seseorang.
Tapi, agar kompetisi dapat dilakukan dengan jujur, dan terbuka.
"Ada ruang bertukar gagasan ide apa yang dibawa untuk partai ini.
Juga untuk mendapatkan seorang figur yang mumpuni," kata Saan di Gedung
DPR, Jumat 22 Maret 2013.
Menurutnya, jika pemilihan ketua umum itu dilakukan secara
aklamasi, dia sendiri tidak akan memprotes mekanisme itu. "Saya terima,
nggak akan veto," ujar dia.
Saan sudah memantapkan niatnya untuk ikut dalam bursa calon ketua
umum. Saat ini, Saan juga mengaku masih terus melakukan komunikasi
dengan ketua DPD dan DPC. Menurutnya, silaturahmi itu sudah dia lakukan
sejak dahulu, bukan sejak dia mendeklarasikan diri menjadi calon ketua
umum.
"Yang namanya politik itu bukan semata-mata konteks kepentingan. Di
mana ada kepentingan, baru komunikasi. Kalau nggak ada momen politik
ditinggalkan. Saya nggak mau seperti itu. Namanya persahabatan,
komunikasi dan silaturahmi jauh lebih penting daripada KLB," ujar dia.
Saan mengaku sudah berkomunikasi dengan berbagai kalangan. Termasuk
dengan SBY. "Dengan semua lah kita lakukan komunikasi. Yang jelas tidak
ada tawar menawar politik karena bukan dagang." (umi)