JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) sudah menjaring lebih dari 20 tokoh yang akan
diproyeksikan sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilukada
2012 mendatang.
Sejumlah nama dari eksternal yang ikut mendaftar
adalah mantan Komandan Paspamres Nono Sampono, Wakil Wali Kota Surabaya
Bambang DH, Hasnaeni, Yudi Sayuti, I Nyoman Adi Veri, dan Berlianto.
Wali kota Solo Joko Widodo juga disebut-sebut akan ikut dalam pemilihan
DKI 1 ini.
Sementara kader PDIP yang ikut mendaftarkan diri
antara lain Ribka Tjiptaning yang kini menjadi Ketua Komisi IX DPR,
putra Ali Sadikin, Boy Sadikin, mantan Ketua DPD PDIP DKI Adang
Ruchiatna, Syahrial, dan William Yani. Lantas bagaiman kans dari
tokoh-tokoh ini?
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menilai,
dari tokoh-tokoh tersebut belum ada yang "layak jual” diusung pada
Pilgub DKI 2012 mendatang. "Jujur saya melihat belum ada yang unggul
baik popularitas maupun elektabilitas,” kata Toto, sapaan Yunarto kepada
okezone, Jumat (25/11/2011) malam.
Figur yang
cukup menonjol, menurut Toto, adalah Wali Kota Solo, Joko Widodo.
Kendati dia tidak yakin Jokowi, sapaannya akrab Joko Widodo, akan mau
bersaing di level DKI Jakarta.
Menurut Toto, Jokowi akan lebih
cocok jika melebarkan sayap politiknya di level Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. "Kalau Pak Bambang DH kita hanya melihat keberanian dari wakil
wali kota Surabaya ini ya. Namun lagi-lagi di tingkat pengenalan belum
cukup kuat,” ujarnya.
Selain itu, di mata publik Bambang terlihat
ambisius kekuasaan dengan mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI
setelah dua kali menjabat Walikota kemudian kembali menjabat sebagai
wakil walikota Surabaya.
Figur lainnya, Boy Sadikin, menurut Toto
juga belum banyak dikenal luas di masyarakat meski Boy adalah putra Ali
Sadikin, gubernur yang paling dielu-elukan di Jakarta. "Kemudian
Effendy Simbolon, saya melihat sosok hanya dkenal masyarakat Jakarta
sebagai politikus di DPR bukan sebagai calon gubernur,” imbuh dia.
"Tokoh
yang punya peluang saya kira Pak Nono Sampono ya. Dimana dia dari
latarbelakang tentara yang memiliki ketegangan untuk membenahi ibu kota.
Selain dia juga dekat dengan Megawati. Tapi sekali masih butuh
pengenalan".
Dari analisis tersebut, lanjutnya, bisa diambil
benang merah bahwa belum ada sosok yang layak jual dan masih butuh kerja
keras untuk mengenalkan calon-calon gubernur dari gerbong PDIP ini
secara gencar. "Masih butuh pengenalan cukup tinggi sampai 80 persen,”
tegasnya.