Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2012 » February » 4 » Busyro Produseri Film ?Kita Vs Korupsi? Misbahol Munir - Okezone
10:10:55 AM Busyro Produseri Film ?Kita Vs Korupsi? Misbahol Munir - Okezone |
Wakil Ketua KPK Busyro Moqoddas (Foto: Dok Okezone) JAKARTA - Kepiawaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyikat para koruptor tentu tak dipungkiri lagi. Lembaga superbodi yang dinahkodai Abraham Samad Cs ini ternyata juga dapat membuat sebuah film layar lebar berjudul ‘Kita Versus Korupsi’. Film ini diproduseri langsung oleh Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. Mantan ketua KPK tahun lalu ini menjelaskan bahwa film Kita Versus Korupsi ini merupakan gagasan KPK bekerjasam dengan sejumlah pihak seperti Transparancy Internasional Indonesia (TII) dan USAID. "Ya, ini merefleksikan apa yang menjadi imajinasi kami di KPK yang kemudian kita kolabirasi dalam sebuah diskusi bareng dengan TII dan USAID. Ini menggambarkn sebuah refleksi praktik suap diberbagai instansi dalam proses-proses bisnis,” ujar Busyro usai menonton bersama pemutaran film ‘Kita Vs Korupsi’ bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana di Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin 9, Jakarta, Jumat (3/2/2012). Film layar lebar ini memang tidak dibungkus dalam satu rangkaian, melainkan ada empat film pendek yang masing-masing berdurasi 30 menit yang kemudian dirangkai menjadi satu benang merah. Tarikan benang merah dalam film ini yaitu semangat pemberantasan korupsi sebagai syarat nilai-nilai integritas yang ditanamkan dalam keluarga. "Nah, mudah-mudahan dengan refleksi ini kita dan masyarakat dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan keluarga berbasis moralitas itu penting,” jelasnya. Keempat rangkaian film pendek itu yaitu, Selamat Siang Risa! Karya Ine Febrianti, Rumah Perkara karya Emil Heradi, Aku Padamu karya Lasja F. Susatyo, dan Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa karya Chairun Nissa. Film karya Chaerun Nissa Cs ini juga tak kalah saing dengan film layar lebar yang diproduksi dan dilakonkan tokoh atau artis papan atas lain. Film ini pun dihiasi sederetan artis yang sudah cukup tenar dalam layar lebar. Para tokoh atau artis tersebut antara lain, Teuku Rifnu Wikana, Ranggani Puspadya, Nicholas Saputra, Revalina S.Temat, Ringgo Agus Rahman, Tora Sudiro, Dominique Diyose, Medina Kamil, Alexandra Natasha, Nasha Abigail dan Siska Selvi Dawsen. Perlu dicatat, film 'Kita Vs Korupsi' ini bukanlah film komersil. Film layar lebar ini akan dijadwalkan pemutarannya melalui kegiatan roadshow di kota-kota besar di Indonesia yang dikemas dalam kegiatan diskusi atau bedah film. KPK ataupun TII mempersilahkan masyarakat untuk menginisiasi pemutaran film ini dengan menghubungi kedua lembaga tersebut. Sekedear untuk diketahui, pembuatan film ini juga melibatkan publik secara intensif, yang dimulai dari lomba ide cerita pada September 2011, dilanjutkan dengan kegiatan workshop pengembangan cerita (skenario) hingga rangkaian diskusi dengan banyak tokoh media, aktivis media sosial, jurnalis, termasuk pimpinan KPK dalam rangka menggali dan mengembangkan ide. Dukungan dari masyarakat tak dapat dilepaskan dalam proses pembuatan film ini, khususnya para sineas muda, sutradara, aktor, scriptwiter dan kru, yang bergerak untuk turut andil dalam upaya pencegahan korupsi melalui sebuah film. Busyro berharap melalui film ini masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk melawan dan memberantas praktik-praktik korupsi. Melalui film ini pihaknya ingin menyentuh nurani masyarakat. "Yang jelas ini sentuhan nurani ketika korupsi sepenuhnya tidak bisa diberantas dengan penindakan kita melakukan pendekatan dengan kultural, nurani kita sentuh mudah-mudahan ada kesadaran secara massif,” kata dia. Selain itu mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu ingin menyentuh intuisi masyarakat melalui media layar lebar. Film diyakini sebagai media paling mudah untuk mengubah cara pikir masyarakat. Dia juga berharap kritik membangun dari masyarakat sehingga lahir film kedua nantinya. "Film merupakan media yang bisa dan mudah untuk mind set dan menyentuh intuisi dan bangsa ini mengalami krisis intuisi dan para pemimpin kita mengalami krisis instuisi juga, film ini menyentuh intuisi dan sekaligus menanamkan moral pada keluarga kita masing-masing. Semua lapisan kena, mudah-mudahan ada kritik dari masyarakat kita untuk film kedua, mudah-mudahan,” pungkasnya. (ful)
|
Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL |
Views: 1001 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|