Main
 
BUDI SANTOSOSaturday, 02.11.2024, 7:20:31 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2011 » June » 16 » Biji Asam Bisa Pulihkan Syaraf yang Rusak
8:27:20 AM
Biji Asam Bisa Pulihkan Syaraf yang Rusak


Eko Huda S

VIVAnews – Para peneliti dari Monash University, Australia menemukan sebuah biomaterial baru pada biji asam yang bisa menumbuhkan kembali syaraf yang rusak pada otak dan tulang belakang. Ke depan, penemuan ini diharapkan dapat merevolusi pengobatan syaraf yang yang rusak akibat cidera dan penyakit, seperti parkinson.

Andrew Rodda, ilmuan yang tergabung dalam Monash Material Engineering meneliti xyloglucan, senyawa yang berasal dari tanaman asam. Dalam tanaman, xyloglucan berperan penting untuk menghubungkan sel yang satu dengan lainnya. Sementara itu, Andrew Rodda, telah mengkaji khasiat biomaterial ini pada hewan yang menderita kerusakan sel syaraf.

Senyawa yang diteliti Rodda ini dapat disuntikkan dalam bentuk cairan ke bagian tubuh yang terluka. Secara perlahan, senyawa itu berubah menjadi gel ketika suhunya sama dengan suhu badan. Setelah mencapai sasaran, gel ini bertindak sebagai struktur pendukung melalui sel-sel sehat yang dapat bermigrasi serta bisa melekat ke sistem saraf.

Rodda mengatakan, selama ini terdapat kekurangan dalam proses penyembuhan syaraf yang rusak. Menurut dia, dalam metode penyembuhan selama ini, syaraf tidak bisa tumbuh kembali karena racun yang ditinggalkan bekas syaraf yang mati.

"Sel saraf itu sensitif, dan hanya akan tumbuh di lingkungan yang paling mendukung," kata Rodda sebagaimana dilansir medindia.net.

"Setelah cidera, sel-sel baru biasanya tidak dapat menembus ke dalam ruang kosong setelah kematian massal sel. Rumpun sel di pinggirnya, membentuk penghalang yang tidak bisa ditembus. Ini meninggalkan pusat luka, yang mengandung bahan kimia yang dapat membunuh saraf yang akan tumbuh."

Menurut Rodda, senyawa ini bekerja dengan menyediakan tangga-tangga sementara, di mana sel-sel baru dapat tumbuh dan menembus bekas luka.

Secara signifikan, sel penolong yang disebut astrocit akan bergerak menuju gel yang disuntikkan. Sel-sel ini kemudian mensekresikan bahan kimia bermanfaat, yang mungkin membantu menciptakan lingkungan di mana sel-sel saraf yang halus bisa bertahan.

Studi yang dilakukan Rodda ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong regenerasi syaraf di otak dan sumsum tulang belakang. Ini didasarkan pada pekerjaan sebelumnya di Monash University untuk memahami dan mengontrol pertumbuhan saraf menggunakan biomaterial.

• VIVAnews
Views: 1008 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  June 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024