Site menu |
|
|
Section categories |
|
|
DETIK |
|
|
Statistics |
Total online: 3 Guests: 3 Users: 0 |
|
|
| | |
| Main » 2012 » February » 11 » "Beli Pesawat dari Utang, Istana Tak Tahu Malu"
10:05:38 AM "Beli Pesawat dari Utang, Istana Tak Tahu Malu" |
Pesawat Kepresidenan (Foto: Repro Susi/Okezone) JAKARTA – Bantahan pemerintah terhadap pembelian pesawat khusus kepresidenan dari hasil utang jelas telah menginjak-injak hasil temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) alias tidak menghargai hasil audit BPK.
Hal itu dikatakan Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi dalam pesan singkatnya kepada okezone, Jumat (10/2/2011).
"Kalau pembelian pesawat bukan dari utang, memang pihak luar negeri mau bayar dengan rupiah? Pasti enggak mau dong, maka bayar dari utang,” ujar Uchok.
Kata Uchok, pembayaran pengadaan pengadaan pesawat tertanggal 21 Januari 2012 kepada pihak Boeing Company jelas-jelas memperlihatkan pemerintah tengah "kucing-kucingan” dengan publik demi meng-goalkan pembelian pesawat kepresidenan tersebut.
"Dan Istana tidak tahu malu, karena pembelian pesawat ini sangat mengusik rasa keadilan rakyat, dan publik pasti menolak pembelian ini karena hanya mengahambur-hamburkan duit utang saja, dan yang bayar tetap disuruh rakyat melalui pajak,” katanya.
Uchok menyindir bahwa untuk pembelian pesawat kepresidenan pemerintah terlihat cepat menanggapi.
"Agar tidak selalu dikiritik publik, cepat-cepat dibayar tuh pengadaan pesawat. Padahal, kalau bulan 1-3 biasanya pemerintah hanya membayar gaji pegawai, kok tumben untuk pembelian pesawat sudah ada uangnya,” tuturnya.
Meski pembayaran kepada pihak Boeing Company sudah lunas untuk Green Aircraft, Uchok tetap menegaskan pemerintah untuk membatalkan kontrak pengadaan pesawat tersebut.
"Kami dari Fitra tetap pengadaan pesawat supaya dibatalkan kontrak pengadaan pesawat itu, dan membatalkan kontrak bisa dilakukan, yang enggak bisa diubah hanya mengubah Al Quran kok,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) Lambok Nahatan mengatakan anggaran pembelian pesawat kepresidenan diambil dari pos anggaran 99 di bawah Kemensetneg yang merupakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Ada yang mengatakan pembelian dari utang luar negeri itu tidak benar seperti itu. Tidak ada filosofi itu. Untuk membeli itu pinjam itu tidak ada, sumber dana dari APBN," katanya. (sus) (ahm)
|
Category: BERITA SERBA SERBI |
Views: 905 |
Added by: budi
| Rating: 0.0/0 |
| |
| | |
|
Login form |
|
|
KOMENTAR |
|
|
OLAHRAGA |
|
|
Calendar |
|
|
Entries archive |
|
|
BERITA TERKINI |
|
|
|