Main
 
BUDI SANTOSOSaturday, 02.11.2024, 7:22:21 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 33
Guests: 33
Users: 0

Main » 2011 » October » 27 » Bandung Masih Berpotensi Diguncang Gempa Besar Iman Herdiana - Okezone
10:54:00 AM
Bandung Masih Berpotensi Diguncang Gempa Besar Iman Herdiana - Okezone
Ilustrasi (Foto: daylife)



Ilustrasi (Foto: daylife)




BANDUNG - Pakar kebumian (geolog) Awang Harun
menegaskan, potensi gempa akibat pertemuan antara Sesar Lembang dan
Sesar Cimandiri di Bandung, Jawa Barat, tidak akan menimbulkan gempa
hingga 8 Skala Richter (SR).

Geolog senior dari Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) ini menyebutkan,
kekuatan gempa besar akibat pertemuan dua sesar itu sekira 6 SR.

"8 SR itu saya enggak percaya, itu terlalu besar,” ujar Awang, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/10/2011).

Sesar
Lembang yang panjangnya mencapai 25 kilometer hingga 30 kilometer
memang tercatat sebagai sesar aktif yang umurnya relatif muda
dibandingkan Sesar Cimandiri. Sesar Lembang usianya diperkirakan baru
500 ribu hingga 1 juta tahun. Sedangkan Cimandiri umurnya antara 15 juta
hingga 20 juta tahun lalu.

Kedua sesar ini saling bertemu
tepatnya di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, Sesar
Cimandiri akhirnya juga terkait dengan Sesar Baribis sampai Cilacap.

Awang
menyebutkan, penyebab utama kemungkinan gempa besar di daerah Sesar
Lembang adalah gempa dangkal maksimal di kedalaman 30 kilometer karena
mendapat gaya atau energi dari wilayah selatan Jawa yang menjadi salah
satu pusat gempa di Indonesia, yakni laut Jawa. "Jika dapat imbas dari
selatan paling besar kekuatan gempanya 6 SR, ini pun terlalu tinggi,”
ujarnya.

Penyebab lainnya, gempa terjadi karena akivitas Sesar
Lembang sendiri akibat pergerakannya yang tiap tahun mencapai 2
milimeter. Seandainya terjadi gempa 8 SR akibat aktivitas ini,
dimungkinkan gema itu terjadi di kerak samudera yang kedalamannya
mencapai 250 kilometer. Gempa di kedalaman ini akibat pergerakan Sesar
Lembang.

Dia menuturkan, Indramayu pernah terjadi gempa hampir 8
SR, tapi tidak terjadi apa-apa, kilang minyak Balongan pun tidak rusak.
"Karena gempa jauh di kedalaman 300 kilometer, terlalu dalam,” ujarnya.

Hal
itu terjadi, gempa besar di kedalam 300 kilometer kerak samudera, di
mana di atasnya berdiri Pulau Jawa, energinya tidak sampai ke permukaan
karena harus melewati bebatuan yang cair. Sedangkan gelombang tidak
diantarkan oleh bebatuan cair karena terlalu lemah.

Justru yang
rusak bukan di atasnya, tapi di wilayah selatan, karena daerah itu
padat. Energi akan merambat ke daerah padat. Maka saat terjadi di
Indramayu, yang tergoncang itu bukan daerah Indramayu, tetapi daerah
padat seperti di Cilacap, Sukabumi, Pangandaran, Yogyakarta.

"Jadi seandainya di sini terjadi gempa hingga 8 SR enggak, akan terjadi apa-apa,” tambahnya.

Dia
mengimbau kepada masyarakat, jika ada berita yang menyebutkan potensi
terjadinya gempa di Sesar Lembang dengan kekuatan 8 SR lebih baik
diabaikan saja. Meski begitu, diharapkan ada penelitian khsusu mengenai
sesar-sesar yang berada di Jawa Barat.

"Sejauh ini belum ada
penelitian yang sistematis mengenai Sesar Lembang. Indonesia kan
dikelilingi banyak lempeng dan sesar, mulai dari Sesar Sumatera, Sorong,
Flores. Di Jabar sendiri ada tiga sesar yang perlu mendapat perhatian
dan penelitian, yakni di utaranya ada Sesar Lembang yang bertemu Sesar
Cimandiri, Baribis sampai ke Cilacap,” ungkapnya.

Category: SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN | Views: 1040 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024