Main
 
BUDI SANTOSOMonday, 30.12.2024, 9:55:21 AM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK
RSS feed has not correct syntax.

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » 2012 » January » 14 » Ardi Winangun DPR Jadi Kolam Ikan
10:01:21 AM
Ardi Winangun DPR Jadi Kolam Ikan




Apa kata Gus Dur bahwa anggota DPR seperti anak kecil ada
benarnya, buktinya saat ini para anggota DPR sedang ikan-ikanan, alias
saling mengejek, menyindir, dan meledek dengan saling mengibaratkan
seperti ikan. Bukan ikan yang sesungguhnya jelek namun kepanjangannya
yang tidak pantas.

Diawali oleh anggota DPR dari Fraksi Partai
Demokrat, Sutan Bathoegana, yang menuding politisi dari Partai Golkar
dan PKS sebagai ‘ikan salmon’ alias  intelektual kagetan yang asal
ngomong, ungkapan tersebut rupanya direspons oleh politisi dari Fraksi
Partai Golkar Bambang Soesatyo dengan sebuta ‘ikan teri asin’ atau 
intelektual kagetan teriak sana-sini.

Ejekan Bambang Soesatyo
kepada Sutan Bathoegana itu  didukung oleh anggota dari Fraksi PKS,
Nasir Djamil, dengan sebutan ‘piranha’ atau pikiran dan pembicaraan suka
beda. Tak rela temannya diejek dengan dua sebutan tadi, anggota Fraksi
Partai Demokrat lainnya, Gde Pasek Wijaya, mengumpat lawan-lawan Sutan
Bathoegana dengan sebutan ‘ikan tongkol’ alias  isinya tong kosong hanya
bikin dongkol.

Saling ejek itu tentu bisa dikatakan sebagai
dinamika di parlemen dan berdampak positif, bisa pula sebagai bentuk
semakin buruknya citra anggota DPR. Bisa positif apabila apa yang saling
dilemparkan itu mempercepat proses pemeriksaan kasus Bank Century dan
sangat merugikan apabila setelah saling ejek kasus yang ada semakin
tidak jelas arahnya.

Saling ejek antaranggota itu tentu membuat
DPR saat ini seperti kolam ikan, di mana ikan-ikan yang disebutkan tadi
itulah watak anggota DPR kita. Yang menjelekan mereka seperti ‘ikan teri
asin’, ‘ikan tongkol’, ‘ikan salmon’, dan ‘piranha’, adalah bukan
rakyat namun mereka sendiri sehingga secara langsung mereka menelanjangi
dirinya sendiri.

Karena diantara ikan-ikan itu saling serang
maka membuat air di kolam menjadi keruh. Akibatnya, anggota DPR yang
seperti ‘ikan teri asin’, ‘ikan salmon’, ‘ikan tongkol’, dan ‘piranha’,
membuat mereka tak maksimal menjalankan fungsinya. Lihat saja, berbagai
kerusuhan dan ketidakadilan hukum di berbagai daerah, menunjukan tidak
adanya sumbangsih anggota DPR untuk ikut menyelesaikan masalah itu.
Kasus sandal AAL, misalnya, bisa diselesaikan tanpa keterlibatan anggota
DPR, namun bisa ‘selesai’ oleh gerakan Sandal untuk Kapolri dan KPAI.
Demikian juga masalah Kerusuhan Sape Bima, hadirnya Komnas HAM membuat
kasus itu bisa diurai.

Watak-watak ikan seperti yang diledekan
oleh sesama anggota itulah yang mencerminkan juga sikap DPR yang semakin
aneh dan jauh dari masyarakat. Lihat saja DPR hendak melakukan renovasi
220 toilet dengan anggaran mencapai Rp2 miliar. Renovasi itu disebut
akan mengganti toilet lama dengan toilet yang baru. Menjadi pertanyaan,
apakah benar toilet itu sudah mampet atau rusak sehingga harus diganti?

Dengan
mengambil logika bahwa anggota DPR terbukti suka membolos. Bukti suka
membolos anggota DPR adalah seringnya sidang-sidang di DPR yang kosong.
Untuk mengatasi yang demikian, DPR sebelumnya telah mengajukan pengadaan
alat elektronik untuk memantau kehadiran anggota DPR secara nyata di
dalam ruang sidang. DPR percaya dengan alat elektronik tersebut
siapa-siapa yang hadir dan tidak akan bisa terdeteksi lewat jejak
tangannya.

Penggunaan alat elektronik yang kelak bisa memaksa
anggota DPR untuk hadir ke dalam ruang sidang menunjukan bahwa
sedemikian parahnya anggota DPR sehingga sampai-sampai harus menggunakan
alat elektronik untuk menyuruh mereka datang. Parahnya ketidakhadiran
anggota DPR hadir dalam sidang, namun tanda tangan mereka ada di atas
kertas kehadiran, disebut oleh Ketua DPR Marzukie Alie dengan absen
bodong.

Anggota DPR lebih sering bolos daripada mengikuti sidang
karena disebabkan mereka lebih suka menjadi ‘lele’ alias leyeh-leyeh
(santai) saja. Mereka tidak bisa mengikuti pembahasan dan materi sidang
sehingga mereka merasa tidak enjoy berada di dalam ruang sidang.
Daripada kelihatan diam dan tidak vokal atau ikan ‘Gabus’ atau nggak
berbusa, mereka lebih memilih bolos atau sekadar tanda tangan kehadiran
saja.

Dan, anehnya di luar sidang mereka lebih menemukan sesuatu
yang lebih enjoy. Yakni memilih ngobyek atau mencari kerja sambilan di
luar, menjadi broker proyek atau politik yang keuntungannya lebih besar
daripada mengikuti sidang. Mereka ke daerah-daerah menemui kepala daerah
untuk menjadi broker atau penghubung ke pemerintah pusat. Hal-hal
itulah yang menyebabkan mengapa banyak anggota DPR sering bolos.

Dari
sering tidak hadirnya anggota DPR, karena membolos, secara otomatis
membuktikan toilet-toilet itu jarang digunakan. Kalau toilet jarang
digunakan pasti kondisinya masih bagus sehingga rencana mengganti dengan
toilet yang baru dengan anggaran sebesar Rp2 miliar terlalu
mengada-ada. Alias ikan ‘belida’ atau beli tak ada gunanya.

Untuk
itu yang diperlukan di sini adalah jangan sampai DPR membuka aibnya
sendiri dengan menyatakan dirinya dengan ‘ikan teri asin’, ‘ikan
tongkol’, ‘ikan salmon’, dan ‘piranha.’ Diperlukan di sini adalah
anggota DPR bisa mampu menjadi ikan yang membuat masyarakat merasa
senang dengan kehadirannya. Ikan di sini adalah bisa menolong bila dalam
keadaan bahaya, seperti menjadi ikan lumba-lumba bila ada ikan hiu
hendak menyerang; ikan yang bisa memberi kesejahteraan kepada para
nelayan atau pembudidaya; atau ikan yang bisa memberi petunjuk kepada
para pelaut atau nelayan bila kehilangan arah.

Ardi Winangun
Ketua Forum Alumni Sekolah Pemikiran Pendiri Bangsa-Megawati Institute
Category: SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN | Views: 1058 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar
«  January 2012  »
SuMoTuWeThFrSa
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024