Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 22.12.2024, 1:08:35 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
BERITA SERBA SERBI
BERITA UMUM
BERITA UNIK,LUCU DAN ANEH
BERITA YANG UNIK DAN YANG ANEH
EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL
SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
BERITA SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
MP3
Kumpulan MP3
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
GAME
KATA - KATA MUTIARA
FILM
PUISI DAN PANTUN

DETIK

Statistics

Total online: 5
Guests: 5
Users: 0

Main » 2011 » October » 29 » Aksi Nyelonong Mahasiswa, Bukti SBY-Boediono Tak Berwibawa Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
8:40:06 AM
Aksi Nyelonong Mahasiswa, Bukti SBY-Boediono Tak Berwibawa Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
(Foto:Iman Herdiana/okezone)



(Foto:Iman Herdiana/okezone)




JAKARTA- Dalam sepekan, tercatat pasukan pengamanan presiden (Paspampres) kecolongan sebanyak dua kali.

Pertama,
saat I Nyoman Minta, seorang tukang kebun yang menyelonong di depan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan ASEAN Fair di Nusa Dua,
Bali, Senin 24 Oktober 2011. Kedua, giliran Ikbal Sabarudin, Aktivis
Himpunan Mahasiswa Persis yang menerobos pengamanan wakil presiden
Boediono saat upacara di Bandung, kemarin.

Menurut mantan juru
bicara presiden di era Presiden KH Abdurahman Wahid, Adhie Massardie hal
itu menunjukkan menurunnya wibawa seorang pemimpin. "Presiden telah
kehilangan legitimasi, kehilangan wibawa, jadi wajar saja bila
masyarakat tidak hormat dengan presiden dan wakilnya,” kata Adhie kepada
okezone, Sabtu (29/10/2011).

Di era Gus Dur, kata Adhie,
pengamanan justru sangat longgar. "Kalau kita dulu tak pernah terlalu
ketat dan tak pernah ada masalah. Gus DUr memang tak terlalu suka dengan
penjagaan yang terlalu ketat,” katanya

Bahkan, Adhie
menambahkan, Gus Dur selama menjabat sebagai presiden kerap hadir dan
datang ke acara-acara kelompok kritis. "Dan berdebat, dan tak ada
masalah,” katanya.

Kemungkinan, kata Adhie, kasus orang nyelonong
di depan presiden justru disebabkan karena pengamanan yang terlalu
ketat. "Bisa saja kehadiran seorang presiden tidak disampaikan ke
publik, atau masyarakat memang sudah tidak hormat dengan presiden,”
katanya.

Diceritakannya, seketat apapun pengamanan bila
presidennya tidak memiliki kewibawaan pasti, kejadian seperti yang
dilakukan Ikbal di Bandung akan terus terjadi. "Lihat saja George Bush,
seketat apapun pengamanan Presiden AS masih tetap kecolongan. Dia
dilempar sepatu oleh wartawan di Irak, dan itu bukti bila seorang
presiden tak dihormati,” katanya.

Lebih lanjut Adhie menambahkan,
di Indonesia, bukti ketidakhormatan pada presiden seringkali terjadi
saat presiden melakukan kunjungan ke suatu daerah. "Ini karena
personality presidennya, buktinya dia sering didemo setiap datang ke
suatu daerah, orang melempar petasan, itu bukti Presiden sudah
kehilangan legitimasi dan hal itu akan sering. Pada suatu saat bila
masyarakat jengkel tak tertutup kemungkinan Presiden SBY mengalami nasib
sama seperti Bush, dilempar sepatu,’ pungkasnya.

Category: BERITA POLITIK, HUKUM DAN KRIMINAL | Views: 896 | Added by: budi | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

Calendar

Entries archive

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024