JAKARTA - Agus Condro,
mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 fraksi PDIP, hari ini diperiksa
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tersangka kasus suap cek
pelawat Nunun Nurbaetie.
Usai diperiksa, Agus mengatakan bahwa dirinya ditanyai oleh penyidik KPK
mengenai pertemuan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. "Tentang
pertemuan Dharmawangsa. Ditanyakan kronologinya," ujar Agus di gedung
KPK, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Selain itu, Agus juga mengaku ditanya perihal fakta di persidangan
ketika Emir Moeis, mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 menjadi saksi
dalam persidangan atas dirinya, yang mengatakan bahwa Emir tidak mau
menerima uang dari Miranda Goeltom.
"Kemudian yang menarik terkait fakta di persidangan ketika Emir jadi
saksi. Saya terdakwanya, ditanya apakah beliau terima TC? Beliau bilang,
ia terima dari Dhudie Makmun Murod bersama teman-teman yang lain. Terus
sehari kemudian TC itu dikembalikan pada Panda Nababan sambil
mengatakan saya tidak mau terima duit dari Miranda Goeltom. Inikan
berarti Pak Emir meyakini duit ini dari Miranda tapi dikembalikan karena
Miranda teman sekolah dia dulu," jelas Agus.
"Pertanyaannya, terima dari Dhudie kok Pak Emir kembalikan ke Panda? Dan
kenapa beliau meyakini itu dari Miranda Goeltom? Itu fakta persidangan
yang belum sempat di dalami. Dan tadi saya sampaikan ke KPK supaya itu
di dalami," jelasnya lagi.
Oleh karena itu, menurut Agus, seharusnya Emir juga dilibatkan sebagai
tersangka dalam kasus ini. "Ini terkait Emir, ada kasus Pak Emir terima,
di surat kabar, ada di mana-mana. Tanya KPK kenapa enggak kena-kena.
Harusnya kan dia kena, kenapa enggak kena?, tanya KPK," jelasnya.
Saat ditanya terkait penyandang dana dalam pemberian cek pelawat
tersebut, Agus mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara jelas
karena dirinya tidak pernah diberi tahu mengenai hal tersebut. Bahkan,
Agus juga mengaku tidak kenal dengan Nunun Nurbaetie.
"Itu belum jelas. Saya enggak ngerti, saya enggak pernah diberi tahu,
saya juga tidak kenal Bu Nunun. Saya hanya tahunya pertemuan dengan Bu
Miranda di Dharmawangsa," jelasnya.
(ful)