Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 3:27:33 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » Berita Teknologi

Santri Indigo Sebarkan 'Virus' Positif Internet

Santri Indigo Sebarkan 'Virus' Positif Internet





Pelatihan Santri Indigo di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perkembangan
teknologi informasi khususnya internet menjadi perhatian khusus di
hampir semua negara, demikian juga di Indonesia. Negara maya tanpa
presiden dengan penduduk sekitar dua milyard ini menimbulkan berbagai
efek, baik yang positif maupun negative.

Telkom bekerjasama dengan Harian Republika mengajak para santri dan ustad untuk menyebarkan "virus" positif
di dunia internet dengan menggelar pelatihan internet di pondok
pesantren Al-Muhajirin - Purwakarta - Jawa Barat 26-27 Oktober 2011.
Dengan mengusung tema ''Putihkan Internet '' pelatihan ini melibatkan
100 peserta terdiri dari 75 santri dan 25 ustadz, berasal dari lebih 30
pondok pesantren yang ada di Kabupaten Purwakarta dan sekitarnya.

Pelatihan
yang dibuka oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini merupakan pelatihan
tahap ke tiga angkatan kelima sebagai program Corporate Social
Responsibility (CSR) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Harian
Republika.

Dalam sambutannya Dedi mengatakan pihaknya
mengapresiasi acara ini. Kegiatan ini merupakan langkah positif dalam
mengubah paradigma pondok pesantren termasuk santrinya. Namun, yang
pasti kultur (kebiasaan) di dalam lingkungan ponpes jangan pernah
berubah.

Diakui Dedi, saat ini sudah banyak para da'i, ustadz dan
ustadzah yang berdakwah melalui teknologi komunikasi. Dakwah secacara
door to door sudah tak lagi efektif. Namun, cara dakwah yang efektif
adalah melalui internet. "Dakwah dengan internet, tanpa harus mengetuk
pintu, tapi sudah langsung masuk dan tepat sasaran," paparnya. Dakwah
jaman sekarang tidak perlu lagi dengan simbul-simbul islam namun rohnya
harus Islami, contohnya Republika, lanjut Dedi yang ketika itu
mengenakan pakaian adat Jawa Barat serba putih lengkap dengan tutup
kepala.

Dra.
Hj. Euis Marfu’ah, MA selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin
mengatakan "Kami merasa prihatin jika para santri belum mengenal
internet.  Sementara  berdakwah rahmatan lil alamin tidak harus
terus-menerus bergelut dengan agama, berdakwah melalui Internet  bisa
menjadi cara efektif".

Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih
kepada Telkom dan Republika yang telah menghidupkan dan menyi’arkan
dakwah melalui duni maya ini dan para santri harus bisa melihat
perkembangan ilmu pengetahuan, semoga dengan pelatihan ini kita bisa
membentuk silaturahim yang kuat, lanjut Euis.

Muhammad
Najib, Manajer Area Telkom CS Karawang - Purwakarta, dalam sambutannya
menegaskan bahwa perkembangan teknologi tidak bisa dipungkiri. Salah
satunya dengan merebaknya perkembangan internet. Akan tetapi, internet
seperti mata pisau yang tajam. Jika bisa menggunakannya, pisau ini bisa
bermanfaat. Sebaliknya, bila tak bisa menggunakan maka akan menjadi
musibah bagi penggunanya. Untuk meminimalisir dampak negatifnya, Telkom
telah berusaha memblok sejumlah konten negatif dengan bantuan teknologi.
Ke depan,  Telkom dan Harian Republika akan terus bekerjasama untuk
mengembangkan dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat terhadap kecanggihan
teknologi, lanjut Najib.

Pelatihan
selama dua hari itu juga menghadirkan blogger sukses dari Semarang
Muhammad Rijal AR Sutadiredja atau populer dengan panggilan Bang Zenk di
komunitas blogger. Bang Zeng memberi rumus-rumus untuk dapat menjadikan
blog sebagai kran penghasil uang, bahkan pria yang pernah mendapat
beasiswa keluar negeri ini sekarang hanya menekuni bisnis di internet.
Dan hasilnya lumayan, katanya sambil menampilkan perkembangan
penghasilannya di internet di depan para peserta pelatihan.

Pengajar
lain yang tak pernah absen setiap event santri indigo digelar adalah
Gilang Ramadhan. Drummer kawakan ini tak henti-hentinya mengajak para
santri untuk berkreasi di jaman digital ini. Bermain musik misalnya
tidak harus dengan perlatan musik yang mahal, yang penting kita bisa
membuat berbagai kreasi. Dalam kesempatan itu GIlang mencontohkan alat
musik sederhana rebana dan botol galon bekas tempat air mineral. Bisa
ditebak, GIlang kebanjiran pertanyaan dari peserta ketika sesi tanya
jawab, bahkan ketika Gilang mencoba performance dengan dua alat
sederhana itu, tak henti-hentinya para peserta tepuk tangan.

Untuk
memberi wawasan perkembangan teknologi, Hartono dari Telkom Jakarta
membawakan materi tentang tren perkembangan teknologi informasi. Hartono
juga memaparkan berbagai program Telkom untuk memajukan teknologi
internet di Indonesia dari sisi konten dan teknologi.

Pemateri
dari Republika Online, Slamet Riyanto, mengatakan dari 1.550 alumni
pelatihan santri indigo, 1.200 di antaranya masih aktif menulis di blog.
Hal ini merupakan indikator keberhasilan kegiatan pelatihan ini. "Para
santri ini, ujung tombak keberhasilan memutihkan internet," katanya.

Dalam
kesempatan yang sama juga dipaparkan tentang upaya Telkom untuk mengisi
dan mengakomodir konten-konten Islami melalui web speedy taqwa. Web
yang di disain secara interaktif ini diisi dengan konten-konten dan
aplikasi Islami kata Deden sebagai pemateri dari Telkom. (S.Riyanto)



Redaktur: Slamet Riyanto






STMIK AMIKOM
Category: Berita Teknologi | Added by: budi (10.11.2011)
Views: 942 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024