oleh thepatria
Kondisi masyarakat kelas menengah kebawah dalam kebutuhan bahan bakar untuk memasak masih selalu jadi beban hidup. Susah karena sulit mendapatkan, ada tapi harga mahal, gas juga setiap saat harga naik dll.Informasi kali ini adalah hadirnya kompor dengan bahan bakar air, lho kok bisa? sangat mungkin bisa, ya baca saja berita selengkapnya. semoga manfaat bagi yang belum tahu beritanya. Kompor Berbahan Bakar Air ?
Dengan kompor ini, pengguna cukup memakai kombinasi antara satu sendok teh minyak tanah plus satu liter air sebagai bahan bakar maka kompor tersebut bisa menyala selama satu jam. Nah tentu saja sangat jauh lebih hemat bila bandingkan Dengan performance kompor biasa yang bisa menghabiskan satu liter minyak tanah untuk waktu yang sama. Hebatnya lagi, kompor ini memiliki semburan api yang lebih kenceng. Kompor air tersebut mampu menyala dengan api yang sangat kuat, tidak menimbulkan asap, jelaga, bau. dan tingkat suhu yang juga tinggi (warna api agak biru dan bahkan lebih panas dibanding kompor gas.). Namun sesuai dengan namanya, tentu saja kelebihan kompor tersebut, terletak pada iritnya bahan bakar yang diperlukan. Untuk satu jam kompor menyala, hanya membutuhkan satu sendok teh minyak tanah! Untuk memasak air menggunakan panci besar hanya membutuhkan 5-10 menit. Untuk masalah keamanannya, dijamin kompor air juga minim risiko meledak. ahasianya hemat dari kompor ini adalah, pada perangkat listrik yang dipasang padanya yang berfungsi sebagai alat konversi energi air dan minyak tanah, sekaligus sebagai pengatur panas pada api kompor. Daya listrik yang dipakai pun tidak besar, hanya 10 watt saja. Dengan kombinasi listrik, minyak dan air ini, Kompor mampu menyala selama 24 jam penuh hanya dengan satu liter BBM saja yang ditambah sepuluh liter air. Pilihan bahan bakarnya pun tidak terbatas pada minyak tanah semata. Melainkan bisa juga diganti dengan spiritus, alkohol, atau bahan-bakar lainnya. Meskipun sangat potensial bagi masyarakat, ternyata penemuan ini tidak mendapat sambutan antusias dari pemerintah. Kompor Air Made In Banyumas Liputan6.com, Banyumas: Seorang warga Banyumas, Jawa Tengah, berhasil menciptakan kompor berbahan bakar air. Sinung Raharja, warga Desa Kalibagor, menggunakan bahan-bahan sederhana untuk merangkai komponen kompor ciptaannya. Selama empat tahun beruji coba, alumnus sebuah akademi teknik elektro ini berhasil membuat purwarupa kompor hemat bahan bakar. Cara kerja kompor buatan Sinung berdasarkan penguapan air dan minyak tanah. Gas yang timbul kemudian dibakar dan diperkuat dengan filamen seperti pada lampu bohlam. Dengan bantuan satu sendok minyak tanah, kompor ini menghasilkan api yang tanpa jelaga. Sinung mengaku sudah memintakan hak paten untuk kompor ciptaannya. Namun, produksi massal kompor tersebut masih terganjal ketersediaan dana. Kendati demikian, dia mengaku telah ada investor asal Jerman dan Australia yang berani membayar lebih dari Rp 1 miliar untuk membeli hak ciptanya.(ADO/Mardianto) Kompor Berbahan Bakar Air Gantikan Elpiji Banyumas – Ketergantungan masyarakat terhadap kompor elpiji sangat tinggi. Tak pelak, ketika terjadi kelangkaan pasokan elpiji hal itu menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Barangkali hal itu tidak terjadi jika masyarakat telah memakai kompor yang ditemukan Sutarmin Sinuang Rahardjo (48), warga Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah. Kompor penemuan Sutarmin itu juga tidak akan terpengaruh meski terjadi kelangkaan minyak tanah. Bahkan, sebaliknya, kompor tersebut mampu menurunkan konsumsi minyak tanah. Aneh memang, kompor "ajaib” yang ditemukan Sutarmin justru bergantung pada air. Kenapa? Karena kompor itu sebagian besar bahan bakarnya memang dari air, meski masih membutuhkan minyak tanah. Tetapi jumlahnya sangat sedikit. Itulah kelebihan kompor yang ditemukan Sutarmin. Warga Kalibagor itu memang menemukan kompor yang lain daripada yang lain. Bahkan di kolong dunia ini belum ada kreasi semacam itu, sehingga dia memperoleh hak paten atas penemuannya tersebut. Bayangkan saja, untuk menyalakan kompor hanya membutuhkan listrik, air, dan minyak tanah dengan jumlah sangat sedikit. Perbandingan antara air dengan minyak tanah adalah 1:10. Jika airnya 5 liter misalnya, kebutuhan minyak tanah hanya 0,5 liter. Sangat irit bukan? Penemuan itu tidak datang begitu saja. Membutuhkan waktu bertahun-tahun agar bisa menciptakan kompor berbahan bakar air tersebut. Sutarmin memulainya sejak tahun 2003, baru tahun 2006 mulai menemukan hasilnya. Tahun 2007 sekarang, kompor tersebut sudah semakin baik, meski belum sempurna bentuknya. Tetapi secara prinsip, kompor itu betul-betul telah mampu dioperasikan. Ketika SH berkunjung ke rumahnya, Sutarmin dengan cekatan mampu membuktikannya. Kompor tersebut bentuknya hampir sama dengan kompor elpiji. Bentuknya lebih tebal. Tidak ada tabung seperti halnya tabung elpiji. Hanya ada kabel dari kompor tersebut yang dialirkan pada arus listrik. Selain itu, bahan bakarnya yakni air dan minyak tanah dimasukkan dalam tabung yang bersatu dengan kompor. Sederhana Cara kerjanya pun sangat sederhana. Mula-mula, kabel dari kompor dialiri listrik. Aliran listrik itu digunakan untuk memanaskan air yang menjadi bahan bakar tersebut, serta untuk memantik "korek api” elektrik yang ada dalam komponen kompor. Setelah beberapa saat, akan terdengar suara air mendidih. Kemudian, dia menyalakan kompor seperti halnya kompor elpiji. Nyala apinya juga sama persis dengan elpiji, bahkan tidak membuat kehitaman panci atau alat masak lainnya. Prinsipnya, kata Sutarmin, sebetulnya sangat sederhana. Aliran listrik tersebut masuk dalam pemanas yang kemudian membuat air yang menjadi bahan bakar itu mendidih. Dalam kondisi mendidih, air menghasilkan uap yang bercampur dengan minyak tanah. Bersamaan dengan itu, pematik dihidupkan dan menghasilkan api yang berwarna biru. "Jika kompor dipakai sejak awal, pemanasannya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Setelah kelihatan menganga pada "korek” elektriknya maka saklar dinyalakan dan api langsung menyala. Awalnya, aliran listrik membutuhkan daya sekitar 100 watt. Namun jika telah menyala, kebutuhan listrik hanya tinggal lima watt saja. Kalau kompor akan terus dipakai, sebaiknya aliran listrik jangan diputus. Sebab kalau diputus itu berarti membutuhkan waktu untuk pemanasan lagi,” katanya. Menurutnya, adanya kompor ini akan sangat membantu masyarakat yang kesulitan membeli gas elpiji atau minyak tanah karena harganya semakin mahal. Penemuan ini, kata Sutarmin, memang tidak bisa disampaikan secara detail kinerjanya, karena menyangkut hak cipta. "Yang pasti, dengan adanya penemuan kompor ini, setidaknya masyarakat akan tahu bahwa kompor tidak selamanya berbahan bakar minyak atau elpiji atau listrik. Tetapi juga dapat berbahan bakar air,”tandas Sutarmin. sumber: http://tigajam.blogspot.com/2009/04/kompor-berbahan-bakar-air.html catatan admin: Di dalam forum dan mailing list hal teknologi, kompor bahan bakar air masih dalam perdebatan. Terlepas dari pro dan kontra, ide atau pemikiran teknologi ini patut di acungi jempol dalam niatnya membuat sesuatu yang berguna bagi orang lain. Berikut sebagian berita dan diskusi pro kontra dalam forum kompor berbahan bakar air. download
|