Foto : Lauddin, Rektor Unanda/Ist. PALOPO - Rektor Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Makassar, Lauddin Marsuni memilih mundur saat kampusnya berjuang memperoleh status sebagai perguruan tinggi negeri (PTN).
Belum diketahui penyebab rektor ini mundur, tetapi rencana pengunduran diri Lauddin telah ramai diperbincangkan mahasiswa dan pihak rektorat. "Saya telah mengajukan pengunduran diri secara resmi kepada senat Unanda. Saya belum tahu hasilnya karena senat masih akan mengadakan rapat untuk membicarakan soal itu,” kata Lauddin yang mengaku sedang berada di Makassar, untuk mempersiapkan pengunduran dirinya sebagai Rektor Unanda.
Setelah mengajukan pengunduran diri, dia mengaku, telah meminta senat Unanda secepatnya mengadakan rapat untuk menarik mandat atas dirinya sebagai rektor.
"Saya belum bisa menjelaskan alasan utama mundur, tetapi sepenuhnya akan ditentukan dalam rapat senat. Saya tunggu saja,” katanya. Informasi yang diperoleh, rapat senat Unanda akan digelar pada Sabtu, 29 Oktober 2011 di kampus utama Unanda, Jalan Sultan Hasanuddin, Palopo.
Dalam SMS yang beredar luas di kalangan mahasiswa dan pejabat rektorat, dia menyebut, memutuskan mengundurkan diri sebagai rektor dengan alasan tidak bisa mengemban amanah yang diberikan senat Unanda. "Yakinlah, tanpa saya selaku rektor, Unanda pasti lebih maju,” begitu salah satu petikan SMS Lauddin. Karena itu, dia mempersiapkan diri untuk mundur, bukan berarti mengundurkan diri.
Namun, keputusan mundur bergantung pada keputusan senat Unanda. "Jadi, saya masih tetap mengemban amanah sebagai rektor atau tidak, sepenuhnya tergantung keputusan senat Unanda,” katanya.
Bukan baru kali pertama wacana Lauddin mengundurkan diri merebak di internal Unanda Palopo. Sebelumnya, Lauddin juga pernah mengeluarkan pernyataan mengundurkan diri sebagai rektor Unanda pada April lalu saat terjadi unjuk rasa elemen mahasiswa dari Fakultas Ekonomi.
Namun, kali ini kabar pengunduran diri Lauddin sangat berbeda. Hal ini mendapat perhatian serius dari mahasiswa dan pihak rektorat. "Sangat disayangkan, jika beliau (Lauddin) mundur di tengah perjuangan kami bersama menjadikan Unanda menjadi negeri. Amanah terbesar yang diemban rektor adalah menjadikan Unanda sebagai PTN. Ini amanah tidak hanya dari mahasiswa, tetapi amanah dari seluruh masyarakat Luwu Raya,” ujar Dekan Fakultas Hukum Unanda Harla Ratda. (chaerul baderu)(Koran SI/Koran SI/rhs)
|