Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 5:47:11 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » PENDIDIKAN

"Pelajar Malaysia di Indonesia Jangan Mau Diprovokasi"
 Ilustrasi : Corbis

Ilustrasi : Corbis
JAKARTA - Pelajar Malaysia yang ada di Indonesia disarankan untuk tidak terpancing tindakan provokasi mengenai kasus batas negara yang melibatkan dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia.

Hal ini disampaikan oleh Pendidikan Malaysia yang dulunya bernama Departemen Pelajar Malaysia di Indonesia. Lembaga ini mengatakan, saran ini disampaikan untuk mencegah buruknya situasi.

Atase Pendidikan di Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, Jakarta, Ludinata Misnun meyakinkan para orangtua dari pelajar yang tergabung dalam Pendidikan Malaysia dan berkolaborasi dengan kedutaan bahwa mereka memantau keamanan seluruh pelajar tersebut.

Ludinata mengatakan, pelajar Malaysia di Indonesia telah diingatkan untuk tidak merespons berbagai bentuk provokasi, tidak meninggalkan rumah sendirian, dan kembali ke rumah sebelum tengah malam.

"Kami telah menerima keluhan dari mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani pelatihan di rumah sakit. Mereka mengaku diprovokasi oleh beberapa dokter dan suster. Sementara ada pula yang merasa tersiksa oleh dosennya," ujar Ludinata seperti dikutip dari Bernama, Kamis (13/10/2011)

Persoalan antara Indonesia dan Malaysia bermula ketika adanya klaim bahwa Malaysia merebut 1.000 hektare tanah milik Indonesia di perbatasan kedua negara, di Kalimantan Barat.

Setelah pertemuan The 11th Joint Commission for Bilateral Commission Cooperation, Selasa, 11 Oktober, Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa angkat bicara mengenai permasalahan tersebut.

Mereka mengatakan, pemindahan batas wilayah di Kalimantan, dapat disebabkan oleh aksi kejahatan individual maupun bencana alam. Pergantian kembali batas negara dapat dengan mudah dilakukan dengan mengirimkan tim survei dari kedua negara.(rhs)
Category: PENDIDIKAN | Added by: budi (14.10.2011)
Views: 520 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024