Mendikbud Mohammad Nuh (Foto: Kemendikbud) JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh akan menjadi mediator dalam pertemuan antara perwakilan Majelis Wali Amanat (MWA) UI dengan Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Somantri.
"Insya Allah nanti malam kami undang seluruh perwakilan MWA dan rektorat untuk duduk bersama. Intinya jangan saling meniadakan," kata Nuh di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2011).
Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November ini selalu menekankan semua pihak yang terlibat dalam kekisruhan di UI untuk duduk bersama. Dia pun tidak menginginkan adanya aksi saling meniadakan antara satu dengan yang lain.
"Intinya itu. Rektor UI harus tetap mengakui MWA, begitu juga sebaliknya, MWA tetap mengakui rektor. Tidak ada saling berhenti memberhentikan karena ini kan bukan tradisi yang ada di perguruan tinggi. Kita junjung tinggi betul tradisi dan nilai-nilai kemuliaan di perguruan tinggi," tegasnya.
Nuh mengingatkan, pertemuan 13 September lalu telah menghasilkan tiga opsi terkait kondisi UI. Dia berharap, semua pihak memilih salah satunya bersama-sama. Dia mencontohkan, Institut Teknologi Bandung (ITB), memilih konversi dari PTBN ke perguruan tinggi negeri (PTN). Sedangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) memilih tetap memfungsikan MWA, sehingga masa jabatan mereka diperpanjang.
"Silakan (memilih apa pun), tidak apa-apa. Karena dalam masa transisi, maka itu dibolehkan. UI juga demikian, mau memperpajang (MWA) silakan, atau langsung dikonversi (ke PTN) silakan. Pilih dan tentukan bersama," tandasnya.(rfa)
|