Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 5:04:48 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » PENDIDIKAN

Mahasiswa UMY Ciptakan Alarm Minum Obat TBC Margaret Puspitarini
Foto : UMY




Foto : UMY



JAKARTA - Tuberkulosis (TBC) merupakan
penyakit yang dapat diobati dengan pengobatan intensif. Penderita harus
disiplin dalam meminum obat dan tidak boleh terlewat sekali pun selama
enam bulan.

Jika pasien lupa meminum obat sekali saja, maka
pengobatan tersebut harus diulang dari awal. Padahal, pengobatan yang
dilakukan berulang-ulang akan membentuk kekebalan di tubuh pasien
terhadap obat tersebut.

Berangkat dari hal ini, dua mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Mudammadiyah
Yogyakarta (UMY) menciptakan fasilitas pengingat minum obat bagi pasien
TBC. Program ciptaan karya Aldilas Achmad Nursetyo dan Ahmad Ali
Zulkarnain ini berupa Short Message Services (SMS) otomatis berbasis
android.

Menurut Aldilas, alat ini menggunakan perangkat lunak
PMO System v.10 yang dapat mengirimkan SMS secara berkala dan otomatis.
"Setiap hari dalam waktu yang sama, pasien akan selalu diingatkan untuk
meminum obat. Sehingga pasien tidak lupa atau terlambat ketika meminum
obatnya," ujar Aldi, sapaan Aldilas seperti dilansir dari situs UMY,
Rabu (26/10/2011).

Aldi mengungkapkan, untuk menggunakan
fasilitas ini, pasien harus memasukkan data diri terkait dengan
pengobatan, seperti nama, obat yang harus diminum, jumlah tablet yang
harus diminum, dan sebagainya.

"Pasien harus memasukkan nama,
obat yang harus diminum, jumlah tablet yang harus diminum, nama dokter
yang merawat, serta jadwal pengiriman sms. Setelah data tersimpan, SMS
akan dikirimkan sesuai jadwal yang ditentukan," katanya menjelaskan.

Dalam
pengoperasian alat ini, dua sekawan ini mengajak Balai Pengobatan
Penyakit Baru (BP4) Kota Yogyakarta sebagai mitra kerja sama. "BP4
merupakan pusat data pasien TBC di Yogyakarta sehingga kami
mengujicobakan alat tersebut di sini. Ketika dokter di sini menggunakan
alat tersebut, kami mendapatkan respons yang cukup baik dari pasien
maupun keluarga pasien," ujar Aldi menerangkan.

Melihat respons
yang cukup baik mengenai alat ciptaannya, Aldi dan Ahmad berniat untuk
mengembangkan aplikasi alat tersebut, sehingga tidak berbasis pada
android saja.

"Salah satunya mengupayakan agar pemrograman
perangkat lunak ini dapat dipasang atau digunakan pada telepon genggam.
Ini memungkinkan alat ini digunakan oleh banyak orang sehingga semakin
banyak pasien TBC yang terbantu," tuturnya.(rhs)

Category: PENDIDIKAN | Added by: budi (26.10.2011)
Views: 747 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024