Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 7:30:48 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » PENDIDIKAN

Mahasiswa IPB Produksi Mo Mie dari Singkong Rani Hardjanti
 Mo Mie. (Foto : Dok IPB)




Mo Mie. (Foto : Dok IPB)



JAKARTA - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menemukan inovasi produk makanan modern siap saji bernama Mo Mie.

Makanan
ini juga dimaksudkan dalam rangka diversifikasi pangan. Apa itu Mo Mie?
Mo Mie merupakan mi instan yang berbahan baku tepung singkong
termodifikasi atau Modified Cassava Flour (MOCAF) dan tepung tempe.

Pemilihan
singkong sebagai bahan baku pembuatan Mo Mie ini cukup beralasan.
Mengingat singkong adalah salah satu tanaman pangan yang cukup potensial
di Indonesia sebagai sumber karbohidrat, yang produksinya belum optimal
karena masih dinilai kurang ekonomis.

Sementara, penambahan
tepung tempe sebagai bahan pangan sumber protein, karena kandungan
protein pada mie yang dinilai cukup rendah.

Karena itu, Mo Mie
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan mi instan yang lain,
yakni karena kandungan protein yang tinggi dan aman dikonsumsi.

Ada tiga jenis produk Mo Mie yang ditawarkan yakni Mo Mie kering, Mo Mie Spagetti, dan Mo Mie Sozzilatos.

Sebagaimana
diketahui, mi instan yang umum dikonsumsi masyarakat biasanya berbahan
baku tepung terigu. Penggunaan tepung terigu di Indonesia cukup tinggi
dalam pembuatan mi instan. Hal ini dibuktikan bahwa Indonesia sebagai
negara kedua konsumsi mi instan bebasis terigu per tahun terbesar
didunia. Padahal tepung terigu di Indonesia diperoleh dengan mengimpor
dari luar negeri.

"Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu
produk pangan baru berbasis singkong untuk meningkatkan nilai ekonomis
singkong sebagai salah salah satu alternatif pengganti terigu dan upaya
diversivikasi pangan,” terang Laeli Nur Hasanah, mahasiswa Departemen
Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, yang melakukan
penelitian Mo Mie ini, di Jakarta, Kamis (20/10/2011).
 
Laeli bersama empat rekannya menuturkan, bahwa suatu produk makanan harus memperhatikan aspek keamanan pangan.

Salah
satunya adalah penggunaan bahan pengawet makanan yang harus sesuai
dengan standar yang dianjurkan pemerintah. Karenanya, mi instan hasil
penelitian mereka  terbebas dari bahan pengawet yang berbahaya karena
dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

"Melihat
dari aspek kandungan gizi dan keamanannya, mi instan ini sangat
menunjang kebutuhan pangan masyarakat dunia,” kata Megawati Simanjuntak,
Dosen Pembimbing penelitian ini.

Lebih lanjut Laeli menjelaskan,
MOCAF merupakan produk turunan dari singkong dengan prinsip modifikasi
singkong secara fermentasi. MOCAF menyumbang sedikit protein sehingga
diperlukan bahan sumber protein untuk meningkatkan kandungan protein
pada mi.

Salah satu sumber protein yang baik dan cukup potensial
di Indonesia adalah tempe, karena tempe mampu bersaing dengan protein
hewani dalam segi kualitas, kuantitas dan harga. Selain itu, tempe kaya
akan asam amino lisin. Oleh karena itu, penambahan tepung tempe sebagai
sumber protein diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi mie campuran
MOCAF-terigu.(rhs)

Category: PENDIDIKAN | Added by: budi (20.10.2011)
Views: 1378 | Comments: 1 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024