Foto : Wakil Rektor Bangalore University, India/The Hindu BANGALORE – Pemerintah India didesak mengizinkan universitas asing beroperasi di negara tersebut. Desakan disampaikan para akademisi dalam KTT Pendidikan Indo-Global 2011 di Bangalore, India. Dalam KTT, Wakil Rektor Bangalore University, N Prabhu Dev menyatakan, kondisi di lapangan memungkinkan perguruan tinggi asing untuk beroperasi di India. Pasalnya, India tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi karena meningkatnya persyaratan pendidikan. Saat ini, India membutuhkan 1.000 universitas, padahal hanya 505 universitas yang beroperasi. "Pemerintah harus membuat keputusan penting. Jika tidak, akan terjadi bencana demografi, di mana banyak mulut yang butuh diberi makan dan tidak ada tangan untuk bekerja,” Dev memperingatkan. Demikian seperti dikutip dari Daily News & Analysis, Jumat (11/11/2011). Dia menyesalkan kenyataan, tidak ada satu universitas asal India yang masuk dalam daftar 100 universitas terbaik di dunia. ”Pertanyaannya adalah mengapa kita tidak bisa membangun mereka? Terutama di sektor pendidikan tinggi, ada banyak pengaruh politik yang mendominasi lembaga-lembaga ini,” katanya. Dev mengatakan, peluang melibatkan perguruan tinggi asing sangat besar. Kuncinya adalah memulai kolaborasi sehingga India siap untuk masa depan. Kabinet Union telah menyetujui RUU Lembaga Pendidikan Asing (Peraturan Masuk dan Beroperasi) dan DPR akan melakukan pemungutan suara dalam waktu dekat. Saat ini, menurut Dev, ada masalah di sektor pendidikan tinggi di India karena hanya 12 persen pemuda yang mendaftar ke perguruan tinggi. Universitas asing ini dapat memberikan ide baru dalam metode pengajaran dan kurikulum. (r
|