Main
 
BUDI SANTOSOSunday, 19.05.2024, 12:53:07 PM



Welcome Guest | RSS
Main
Site menu

Section categories
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
SERIAL NUMBER/CRACK SOFTWARE
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
Berita Teknologi
berita tentang komputer
Kesehatan
Agama
Artikel tentang Agama
Olahraga
Olahraga
OTOMOTIF
OTOMOTIF
Entertainment
Entertainment
Informasi Umum
Informasi Umum
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN UMUM
KULINER
SERBA-SERBI KULINER
GADGET
KOMPUTER/HP

DETIK

Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Main » Articles » PENDIDIKAN

Goresan Pena untuk Guru Indonesia
 Foto: dok. pribadi



Foto: dok. pribadi



KETULUSAN dan Impian. Dua kata yang mungkin
menjadi motivasi tersendiri bagi seorang pendidik yang benar-benar
peduli pada masa depan negeri ini. Layaknya esensi pada lirik lagu Hymne
Guru, "Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan” sebagai simbol
ketulusan.

Ekspresi itu yang mungkin dilantunkan lewat nada oleh
Pak Sartono sang pencipta lagu. Ungkapan yang memang layak deberikan
kepada seorang. Ibarat gelas, seorang murid adalah gelas kosong yang
siap untuk diisi oleh air. Penuh tidaknya gelas tersebut tentulah
diperlukan suatu usaha dan cara tersendiri.

Ketulusan yang
diberikan oleh guru pada dasarnya adalah simbol bahwa perjuangan
membangun negeri tidak boleh putus. Negeri ini akan terbangun, tentu
dengan ilmu yang baik dan bijak. Sangat lucu apabila dunia pendidikan
kita berhenti lantaran hilangnya sosok seorang guru sebagai pintu
wawasan keilmuan. Ketulusan tersebut berpadu dalam sebuah impian. Impian
agar anak didiknya berhasil di masa depan. Menciptakan generasi yang
cerdas dan berkualitas.

Gado-gado di Sudut Kelas

Sebuah
ungkapan untuk menggambarkan kondisi di kelas saat siswa belajar. Latar
belakang siswa yang berbeda dengan berbagai persoalan pribadi mereka.
Pendiam, periang, kalem, kritis, broken home dan masih banyak lagi
karakter murid yang harus dihadapi seorang guru. Terlebih pada guru
sekolah dasar, di mana pembentukan karakter awal sangatlah penting untuk
mengoptimalkan potensi yang ada pada seorang anak.

Tidaklah
mudah menghadapi banyak karakter dengan satu perlakuan dan itu
membutuhkan seseuatu yang bernama ketulusan. Penerimaan seorang anak
akan terasa lebih mudah, ketika si pemberi (guru) mengajarkan dengan
landasan hati, sehingga orang-orang yang tercetak adalah generasi
penerus yang  handal, tidak hanya pintar dari segi akademik tetapi
mempunyai moral yang baik. Keiklasan yang dituntut dalam menyelami dunia
lain (siswa) tentu bukanlah hal yang mudah, hal tersebut adalah pilihan
profesi yang mulia.


Gado-gado di sudut kelas pun semakin
membara apabila seorang guru memberi motivasi ke anak didiknya. Motivasi
merupakan amunisi khusus dalam membangkitkan mental siswa. Motivasi ini
akan mampu membuat anak berani bermimpi untuk masa depanya. Semangat
yang membara merupakan nilai plus agar siswa berpikir positif dalam
kondisi apa pun.

Ungkapan Terima Kasih

Tidak
ada hal yang paling membahagiakan seorang guru kecuali satu hal, yaitu
keberhasilan anak didiknya. Itulah wujud terimaksih yang mungkin bisa
diberikan seorang murid pada seorang guru. Keberhasilan merupakan
kombinasi dari cara mendidik dan doa seorang guru dalam menciptakan
generasi penerus bangsa.

Sayangnya, banyak pelajar yang belum
memahami essensi tersebut. Dukungan untuk belajar dengan bijak dirusak
dengan kegiatan negatif, seperti tawuran, narkoba, hura-hura yang tidak
menorehkan prestasi. Padahal, kontribusi sekecil apa pun apabila
bernilai positif merupakan wujud bakti pada guru. Wujud terima kasih
yang tidak bisa digantikan dengan materi.

Teruntuk Guru, yang tak pernah lelah mengukir prasasti di negeri ini.

Muhammad Arif Fadiyan Putra
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto(//rfa)

Category: PENDIDIKAN | Added by: budi (27.11.2011)
Views: 861 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form

KOMENTAR

OLAHRAGA

PENGUNJUNG

BERITA TERKINI


Copyright MyCorp © 2024